JENEWA – Swiss menyambut baik peningkatan jumlah wisatawan China setelah China kembali membuka perjalanan rombongan ke luar negeri (outbound)ke 20 negara pada 6 Februari lalu.
Rombongan wisatawan China yang beranggotakan 25 orang mengunjungi Kota Lucerne dan objek wisata populer serta resor olahraga musim dingin Jungfrau di Swiss tengah pada Senin (13/2) dan Selasa (14/2).
GUO PING, Pemandu wisata:
“Setelah tiba di Swiss, kami terpesona oleh pemandangan indah di sini. Kami semua sangat gembira.”
Sudah tiga tahun sejak China menangguhkan perjalanan rombongan wisatawan outbound-nya, yang merupakan bentuk perjalanan utama bagi wisatawan outbound.
Sebelum pandemi COVID-19, China menjadi pasar perjalanan outboundterbesar di dunia. Swiss, negara di kawasan Alpen yang terkurung oleh daratan dan berpopulasi lebih dari delapan juta orang, menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan China pada musim panas dan musim dingin.
ADRIAN SCHMIED, Manajer Pasar China dari Jungfraubahnen Management:
“Saya sudah menunggu selama tiga tahun. Sekarang, wisatawan China kembali. Saya sangat senang.”
STEPHANE LINDER, CEO, Kirchhofer Group:
“Pertama-tama, sungguh merupakan momen simbolis saat melihat kembalinya rombongan wisatawan China dan masyarakat China, karena bagi kami, wisatawan (China) adalah pelanggan favorit. Kami telah menjalin hubungan dengan mereka selama lebih dari 20 tahun. Saat ini, kami sangat senang melihat Anda kembali ke negara kami. Anda tidak perlu melakukan tes COVID apa pun untuk datang ke Swiss, dan itu menunjukkan bahwa kami percaya pada China dan percaya pada fakta bahwa Anda akan kembali dan kita akan melanjutkan hubungan. Kami juga sangat berharap masyarakat China yang datang ke sini akan mendapat banyak kesenangan.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jenewa, Swiss. (XHTV)