BARCELONA- Musim panas 2022 tidak hanya menjadi musim panas terpanas di Spanyol, tetapi juga menjadi musim panas paling mematikan dalam 20 tahun, di saat ribuan orang meninggal karena penyebab yang berhubungan dengan suhu panas.
Menurut laporan terbaru dari Sistem Pemantauan Kematian Harian (MoMo) Institut Kesehatan Carlos III pada Kamis (25/8), gelombang panas yang berlangsung dari 9 Juli hingga 26 Juli dengan suhu melampaui 40 derajat Celsius di banyak tempat di negara itu bertanggung jawab atas 2.223 dari 11.264 kematian yang dilaporkan pada Juli. Musim panas lalu, angka itu masing-masing tercatat 568 dan 2.385.
EMILIO SALGADO, Spesialis senior dari Departemen Darurat Klinik Rumah Sakit Barcelona:
“Yang paling berisiko adalah mereka yang berusia sangat muda dan sangat tua atau mereka yang memiliki penyakit kronis yang mencegah mereka menghidrasi diri sendiri atau mereka yang tidak dapat menghindari panas, misalnya karena masalah mobilitas atau karena obesitas signifikan yang dapat membahayakan mereka.”
EMILIO SALGADO, Spesialis senior dari Departemen Darurat Klinik Rumah Sakit Barcelona:
“Apa yang paling mengkhawatirkan dari sudut pandang kesehatan masyarakat adalah serangan panas klasik, yang umumnya berdampak pada orang-orang yang tidak dapat menyesuaikan suhu tubuh mereka karena penyakit kronis, sesuatu yang kita temukan terutama pada orang tua atau pada anak-anak yang berusia sangat muda.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Barcelona, Spanyol. (XHTV)