PBB – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Selasa (7/12) menyerukan lebih banyak sumber daya bagi pemeliharaan perdamaian PBB.
Guterres menyampaikan hal itu dalam UN Peacekeeping Ministerial Meeting 2021, konferensi tingkat menteri di PBB untuk pemeliharaan perdamaian, yang digelar di Seoul, Korea Selatan, lewat sebuah pesan video.
ANTONIO GUTERRES, Sekretaris Jenderal PBB:
“Tujuh tahun terakhir telah menyaksikan peningkatan dukungan yang signifikan untuk memperkuat pemeliharaan perdamaian PBB. Kita dapat mengerahkan kemampuan militer dan polisi baru secara lebih cepat, dan melibatkan lebih banyak personel wanita, polisi, dan warga sipil dalam operasi pemeliharaan perdamaian kita. Namun, kita kini menghadapi jumlah konflik kekerasan tertinggi sejak 1945. Pandemi COVID-19, krisis iklim, dan tensi geopolitik membuat konflik menjadi lebih kompleks dan berkepanjangan. Pemeliharaan perdamaian menjadi lebih relevan dari sebelumnya dan keberhasilannya menjadi lebih mendesak.”
Di Mali, helikopter dan tim evakuasi medis dibutuhkan untuk mencakup medan yang sangat luas yang tidak dapat diakses melalui jalan atau sungai. Sistem pesawat nirawak jarak jauh sangat penting bagi beberapa misi, termasuk di Republik Afrika Tengah. Sistem ini membantu melindungi warga sipil dengan memungkinkan para personel pemeliharaan perdamaian mengetahui apa yang yang terjadi di sekitar mereka, siang dan malam, tutur Guterres.
ANTONIO GUTERRES, Sekretaris Jenderal PBB:
“Kami membutuhkan kemitraan Anda, untuk memastikan kita mengerahkan tentara terlatih dengan peralatan yang memadai. Seringkali, para personel pemeliharaan perdamaian berseragam tidak memiliki keahlian untuk memberikan pertolongan pertama, merencanakan dan melakukan patroli, atau mengevaluasi informasi dan mengidentifikasi ancaman. Kita perlu berinvestasi dalam kemitraan tiga pihak antara negara yang memiliki sumber daya, negara yang menyumbangkan personel tentara dan polisi, dan PBB, untuk memberikan pelatihan yang kuat bagi pasukan pemeliharaan perdamaian kita.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Markas Besar PBB. (XHTV)