DAR ES SALAAM – Pusat Kebudayaan China di Tanzania pada Selasa (1/11) malam menyelenggarakan pameran seni bertajuk “Pesona Tanzania, Pameran Lukisan Tingatinga dan Ukiran Kayu Hitam” yang bertujuan untuk mempererat hubungan budaya antara kedua negara.
Pameran di Dar es Salaam tersebut menampilkan karya seni penting dari Tanzania dan China, mengapresiasi peran seni dan budaya dalam pemahaman dan persahabatan internasional.
Wang Siping, penasihat budaya di Kedutaan Besar China di Tanzania sekaligus direktur Pusat Kebudayaan China di Tanzania, turut menghadiri pameran tersebut.
WANG SIPING, Penasihat budaya di Kedutaan Besar China di Tanzania sekaligus Direktur Pusat Kebudayaan China di Tanzania:
“Lukisan Tintinga dan ukiran kayu hitam atau eboni adalah bentuk kesenian Tanzania yang paling unik dan berpengaruh secara internasional. Pada pameran ini, kami mengundang Tuan Seif Omary Adam untuk menampilkan 30 mahakarya dari galerinya. Selain itu, kami mengundang Tuan Zhang Jingnan, yang lahir di China dan telah tinggal di Tanzania selama bertahun-tahun, untuk menunjukkan koleksi ukiran kayu hitamnya.”
Joseph Kahama, sekretaris jenderal Asosiasi Promosi Persahabatan Tanzania-China, mengatakan bahwa karya seni dan lukisan sangat dibutuhkan untuk memahami suatu budaya.
JOSEPH KAHAMA, Sekretaris Jenderal Asosiasi Promosi Persahabatan Tanzania-China:
“Pengetahuan tentang kebudayaan masyarakat yang berbeda melahirkan pemahaman. Pemahaman melahirkan toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan masyarakat, yang kemudian membangun perdamaian.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Dar es Salaam, Tanzania. (XHTV)