JUDUL: Pengembangan iptek dorong transformasi pedesaan di China
SHOOTING TIME: 10 Februari/17-18 Maret 2024
DATELINE: 19 Maret 2024
DURASI: 00:02:52
LOKASI: Beijing
KATEGORI: PERTANIAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan aktivitas pertanian di China
2. Berbagai cuplikan Du Xiaoyi bekerja
3. SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): DU XIAOYI, Hebei Kelier Seed Industry Co., Ltd
4. Berbagai cuplikan pertanian pintar di Jinzhong, Provinsi Shanxi, China utara
5. SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): WU ZHUOHANG, Pemimpin proyek Jinzhong National Agricultural High-tech Zone Smart Farm (JD Farm)
6. Berbagai cuplikan situasi di Provinsi Guizhou, China
7. SOUNDBITE 3 (Bahasa Mandarin): TAN LI, Vloger
8. Berbagai cuplikan aktivitas pertanian di China
STORYLINE:
Ungkapan bahasa Mandarin “muka menghadap tanah dan punggung menghadap langit” telah digunakan untuk menggambarkan kerja keras para petani selama ribuan tahun.
Saat ini, berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), pekerjaan para petani menjadi lebih mudah dengan hasil panen yang melimpah dan pendapatan yang lebih tinggi.
Du Xiaoyi merupakan pendiri perusahaan benih di Provinsi Hebei, China utara.
Sebagai lulusan ilmu komputer, pria berusia 33 tahun itu berharap dapat menerapkan apa yang dia pelajari di perguruan tinggi di lahan pertanian di kampung halamannya guna membantu memberdayakan para petani lokal.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): DU XIAOYI, Hebei Kelier Seed Industry Co., Ltd
“Dahulu, pertanian sangat bergantung pada iklim. Namun, kini pertanian lebih bergantung pada teknologi. Di semua ladang gandum saya yang luasnya mencapai 1.000 mu (66,7 hektare), saya menggunakan teknologi 5G untuk manajemen produksi. Dahulu, seseorang hanya dapat menanam hingga 20-30 mu (1,3-2 hektare) tanaman. Sekarang, melalui manajemen digital, kami hanya membutuhkan beberapa orang untuk mengelola 1.000 mu ladang gandum. Melalui manajemen digital, penanaman kami menjadi lebih ilmiah, dengan biaya yang lebih rendah, efisiensi yang meningkat, dan hasil panen yang lebih tinggi.”
Selain mengubah kehidupan sosial masyarakat, ponsel pintar (smartphone) juga mengubah pertanian modern.
Di sebuah lahan pertanian pintar di Jinzhong, Provinsi Shanxi, China utara, smartphonedigunakan untuk mengontrol pertumbuhan buah stroberi.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): WU ZHUOHANG, Pemimpin proyek Jinzhong National Agricultural High-tech Zone Smart Farm (JD Farm)
“Melalui ponsel, kami dapat mengatur ventilasi, menyesuaikan proporsi nitrogen, fosfor, dan kalium dalam pupuk cair, serta mengontrol dan memantau nilai PH dan suhu di rumah kaca secara waktu nyata (real-time). Dengan peralatan dan sistem kami, hasil panen per unit 1,5 kali lebih tinggi dibanding pertanian tradisional.”
Selain mengendalikan aktivitas pertanian, penduduk desa di China juga semakin banyak menggunakan smartphoneuntuk menjual produk-produk mereka.
SOUNDBITE 3 (Bahasa Mandarin): TAN LI, Vloger
“Setelah saya membuat video pendek dan membuka toko daring untuk menjual produk kami, kami mendirikan sebuah koperasi kolektif. Koperasi tersebut memberikan dividen tahunan kepada setiap rumah tangga karena setiap keluarga adalah pemegang saham. Beberapa produk saya bahkan dijual ke Singapura. Saya sangat bersemangat. Saya berharap kami dapat menginkubasi lebih banyak skema seperti itu untuk berbuat lebih banyak bagi kampung halaman kami.”
Menurut Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China, tingkat kontribusi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian menembus 62 persen pada 2022, dengan tingkat mekanisasi budi daya dan panen tanaman secara keseluruhan mencapai 73 persen.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beijing.
(XHTV)