ACCRA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (21/11) mengimbau negara-negara Afrika Barat agar menerapkan perpaduan aksi militer dan pemerintahan yang baik guna mengatasi momok terorisme dan ekstremisme kekerasan di kawasan tersebut.
Pelaksana Tugas Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Afrika Barat dan Sahel Giovanie Biha melontarkan imbauan tersebut dalam pembukaan pertemuan tingkat menteri Inisiatif Accra di Accra, ibu kota Ghana.
GIOVANIE BIHA, Pelaksana Tugas Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Afrika Barat dan Sahel:
“Mengingat sifat kompleks dan dinamis dari berbagai ancaman yang ditimbulkan oleh gerakan ekstremis kekerasan, maka perlu untuk memastikan respons yang konsisten yang menggabungkan pendekatan militer dengan intervensi jangka panjang guna mengatasi defisit tata kelola yang tercatat di masyarakat yang terdampak.”
Biha mengatakan bahwa pendekatan semacam itu akan membutuhkan koordinasi yang lebih baik di tingkat nasional antara kementerian, lembaga, dan departemen terkait serta lintas perbatasan.
Biha pun lebih lanjut menyerukan front yang bersatu padu untuk mengatasi kerentanan dan memperkuat ketangguhan guna mengatasi momok tersebut, yang tetap menjadi ancaman serius bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
GIOVANIE BIHA, Pelaksana Tugas Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Afrika Barat dan Sahel:
“Karena ancamannya bersifat regional, respons kita juga harus berupa hasil koordinasi yang kuat dan konstan serta lebih adaptif dan holistis. Saya harap Anda yakin bahwa Kantor PBB untuk Afrika Barat dan Sahel bersedia dan siap untuk terus memberikan dukungan yang berkelanjutan dalam kerangka mandat inti kami.”
Menteri Keamanan Nasional Ghana Albert Kan-Dapaah menuturkan bahwa perdamaian dan keamanan masih terancam di subkawasan itu, dengan situasi keamanan yang terus memburuk.
ALBERT KAN-DAPAAH, Menteri Keamanan Nasional Ghana:
“Namun, harus saya tekankan, ini bukan berarti usaha kita sia-sia. Situasinya justru akan lebih buruk, jauh lebih buruk tanpa intervensi kita yang terutama dibuktikan dalam pembagian intelijen, pembangunan kapasitas, dan pelaksanaan operasi ad hocgabungan.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Accra. (XHTV)