ISTANBUL – Pameran seni digital, yang dibuat dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), memukau para pecinta seni di sebuah bioskop kuno yang baru direnovasi di Istanbul.
Bertajuk “Alkazar’s Dream”, pameran tersebut dirancang dan dibuat oleh seniman kontemporer Turki kenamaan Refik Anadol sebagai bentuk pengabdian terhadap sejarah dan budaya sinema Turki.
Menggunakan algoritma AI, Anadol memproses 150 film yang diputar antara tahun 1947 hingga 2010 di Alkazar Movie Theater, sebuah bioskop kuno di Jalan Istiklal.
Pameran tersebut menyuguhkan pengalaman yang terdiri dari dua bagian dan berdurasi 20 menit. Dalam 10 menit pertama, para pengunjung berkesempatan untuk menyaksikan gambar-gambar sinema Turki yang dibuat oleh AI dengan kombinasi alunan musik.
KARPAT POLAT, Agen periklanan:
“Ini adalah pengalaman yang sangat menarik. Saya menekuni seni visual, tetapi ketika saya tiba di sini, saya menemukan pengalaman benar-benar baru. Anda berada di domain yang sangat berbeda di mana Anda kehilangan indra realitas.”
BURCU OZDEMIR, Warga Istanbul:
“Melihat beberapa deretan (film Turki) yang kami sukai dan apresiasi di masa lalu di lingkungan ini dalam bentuk digital sangat membuat saya terpesona.”
Setelah direnovasi, Alkazar Movie Theater yang dibangun pada tahun 1923, dibuka kembali pada awal bulan ini dengan nama baru Hope Alkazar. Di tempat tersebut, berbagai acara akan berlangsung dengan tema “The Stage of the Movement”.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Istanbul. (XHTV)