JUDUL: Pakar Australia peringatkan risiko kepunahan platipus
SHOOTING TIME: 17 Mei 2024
DATELINE: 21 Mei 2024
DURASI: 00:02:45
LOKASI: SYDNEY, Australia
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan platipus di Australia (Sumber: Platypus Conservation Initiative, UNSW-Sydney)
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): GILAD BINO, Peneliti Pusat Ilmu Ekosistem di UNSW sekaligus anggota Platypus Conservation Initiative di UNSW
3. Berbagai cuplikan platipus di Australia (Sumber: Platypus Conservation Initiative, UNSW-Sydney)
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): GILAD BINO, Peneliti Pusat Ilmu Ekosistem di UNSW sekaligus anggota Platypus Conservation Initiative di UNSW
STORYLINE:
Seorang peneliti Australia memperingatkan risiko kepunahan yang mengancam platipus, salah satu mamalia paling eksotis dalam sejarah evolusi Bumi.
Gilad Bino, seorang peneliti dari Pusat Ilmu Ekosistem, Universitas New South Wales (UNSW), Australia, juga merupakan anggota Platypus Conservation Initiative. Dia telah mempelajari platipus selama 10 tahun.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): GILAD BINO, Peneliti Pusat Ilmu Ekosistem di UNSW sekaligus anggota Platypus Conservation Initiative di UNSW
“Platipus merupakan hewan yang luar biasa. Mereka adalah hewan yang sangat ikonik. Karena perpecahan purba, platipus memiliki karakteristik yang sangat unik. Salah satunya adalah mamalia yang bertelur. Hewan tersebut memiliki paruh yang sangat sensitif seperti bebek. Mereka memiliki selaput untuk berenang di air. Mereka memiliki karakteristik yang unik. Hewan ini memiliki lima kromosom seks, dan juga memiliki taji berbisa. Jadi, karakteristik yang cukup unik ini merupakan ciri khas platipus.”
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): GILAD BINO, Peneliti Pusat Ilmu Ekosistem di UNSW sekaligus anggota Platypus Conservation Initiative di UNSW
“Dalam 200 tahun terakhir, kita telah menyaksikan perubahan masif dalam lingkungan hidup di Australia melalui pembukaan lahan dan masuknya spesies invasif. Sayangnya, platipus dan spesies air tawar lainnya terdampak oleh aktivitas yang berhubungan dengan manusia seperti pembangunan bendungan, erosi sungai, jalan raya, dan polusi. Bahkan platipus diburu untuk diambil bulunya sampai sekitar 100 tahun yang lalu. Jadi, semua dampak ini telah menyebabkan penurunan penyebaran dan populasi platipus. Kita menyaksikan di banyak tempat, platipus lenyap. Kita menyaksikan kepunahan lokal platipus.”
Platypus Conservation Initiative didirikan pada 2016 sebagai bagian dari Pusat Ilmu Ekosistem. Tujuannya adalah untuk menggunakan penelitian ilmiah, memperbaiki pengelolaan, dan meningkatkan kesadaran guna mengurangi risiko kepunahan platipus.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Sydney, Australia.
(XHTV)