KAIRO – Mesir akan memulai uji klinis vaksin COVID-19 yang dikembangkan secara lokal, menurut pengumuman Otoritas Obat-obatan Mesir (Egyptian Drug Authority/EDA) pada Minggu (14/11).
Khaled Abdel-Ghaffar, Menteri Pendidikan Tinggi dan Penelitian Ilmiah sekaligus pelaksana tugas Menteri Kesehatan Mesir, membuat pernyataan tersebut dalam sebuah konferensi pers.
KHALED ABDEL-GHAFFAR, Pelaksana Tugas Menteri Kesehatan Mesir:
“Ada berbagai tinjauan, selain penelitian yang dilakukan oleh komite teknis khusus dari Mesir dan luar negeri, untuk memastikan bahwa apa yang kami capai dan apa yang juga akan kami capai konsisten dengan kriteria yang ditetapkan oleh vaksin-vaksin lain di seluruh dunia.”
Mesir saat ini memberikan warganya vaksin Sinopharm, Sinovac, AstraZeneca, Sputnik dan Johnson & Johnson COVID-19.
Produsen vaksin milik negara Mesir VACSERA dan perusahaan biofarmasi China Sinovac menandatangani dua perjanjian pada April untuk bersama-sama memproduksi vaksin Sinovac di pabrik VACSERA di negara Afrika Utara itu.
Mesir telah memvaksinasi sekitar 24 juta orang untuk melawan COVID-19, dengan target memvaksinasi 40 juta dari sekitar 100 juta penduduknya pada akhir 2021, menurut pejabat Mesir.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo. (XHTV)