JUDUL: Mesir ajukan tawaran jadi tuan rumah pertemuan multilateral untuk isu Palestina
DATELINE: 16 Oktober 2023
DURASI: 00:00:41
LOKASI: Kairo
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan kepresidenan Mesir
2. Berbagai cuplikan pertemuan (Sumber: Kepresidenan Mesir)
STORYLINE:
Mesir menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah pertemuan multilateral untuk membahas situasi terkini dan masa depan isu Palestina, seperti disampaikan Kepresidenan Mesir dalam sebuah pernyataan pada Minggu (15/10).
Undangan tersebut disampaikan setelah Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi menggelar pertemuan Dewan Keamanan Nasional guna meninjau perkembangan regional, khususnya yang berkaitan dengan eskalasi militer di Jalur Gaza.
Mesir siap mengerahkan segala upaya untuk mencapai situasi yang kondusif di Gaza dan mengaktifkan proses perdamaian yang sesungguhnya, kata kepresidenan itu dalam sebuah pernyataan.
“Tidak ada solusi untuk isu Palestina kecuali melalui solusi dua negara,” kata pernyataan tersebut, seraya menekankan bahwa Mesir menolak pemindahan penduduk Gaza atau “upaya-upaya untuk menyelesaikan isu Palestina dengan mengorbankan negara-negara tetangga.”
Kepresidenan itu dalam pertemuan tersebut menekankan bahwa keamanan nasional merupakan garis merah dan tidak ada kompromi terhadap perlindungannya, tambahnya.
Mesir akan melanjutkan kontak dengan mitra-mitra internasional dan regional “guna mengurangi eskalasi dan menghentikan penargetan warga sipil,” menurut pernyataan tersebut.
Sementara Mesir menghadapi kesulitan dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan ke daerah kantong Palestina yang terkepung, Mesir akan “mengintensifkan kontak dengan organisasi-organisasi bantuan internasional dan regional guna memberikan bantuan yang diperlukan,” papar pernyataan itu.
Sejak Kamis (12/10) pekan lalu, Bandar Udara El Arish di sebelah utara Semenanjung Sinai Mesir telah menerima kedatangan pesawat-pesawat yang membawa pasokan bantuan untuk Jalur Gaza dari Yordania, Uni Emirat Arab, Turkiye, Tunisia, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menurut para pejabat Mesir dan Bulan Sabit Merah negara itu.
Mesir mengatakan bahwa pihaknya tetap membuka pintu perlintasan Rafah, satu-satunya titik perlintasan antara Mesir dan Gaza, untuk pengiriman bantuan sejak konflik antara Israel dan Hamas yang berkuasa di Gaza meletus pada 7 Oktober.
Namun, menurut para pejabat Mesir, pengeboman yang dilakukan Israel di sisi perbatasan Palestina menghentikan operasi penyeberangan tersebut.
Terlibat dalam perjanjian perdamaian yang disponsori Amerika Serikat dengan negara tetangganya, Israel, sejak 1979, Mesir selama bertahun-tahun telah menjadi mediator perdamaian dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo.
(XHTV)