JUDUL: Lebanon terima bantuan dari China, Inggris, dan Suriah di tengah eskalasi konflik Israel-Hizbullah
SHOOTING TIME: 27 September 2024
DATELINE: 29 September 2024
DURASI: 00:02:12
LOKASI: Beirut
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Hector Hajjar menerima kedatangan Duta Besar China untuk Lebanon Qian Minjian
2. Berbagai cuplikan konferensi pers terkait
3. SOUNDBITE (Bahasa Arab): HECTOR HAJJAR, Menteri Urusan Sosial Lebanon
4. Berbagai cuplikan konferensi pers terkait
5. Berbagai cuplikan bantuan medis dari Suriah
STORYLINE:
Pemerintah Lebanon pada Jumat (27/9) menerima donasi dan pasokan dari China, Inggris, dan Suriah, saat situasi kemanusiaan di negara itu semakin memburuk di tengah konflik lintas perbatasan yang intens antara Israel dan Hizbullah.
Dalam sebuah konferensi pers, Menteri Urusan Sosial Hector Hajjar mengumumkan bahwa Lebanon telah menerima 1 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.171) dari China untuk membantu keluarga-keluarga yang mengungsi di Lebanon selatan.
SOUNDBITE (Bahasa Arab): HECTOR HAJJAR, Menteri Urusan Sosial Lebanon
“Saat ini, saya sampaikan kepada warga di wilayah selatan dari tujuh kegubernuran bahwa 10.000 keluarga akan menerima 100 dolar AS dari sumbangan China. Dan kami berterima kasih kepada China atas dukungan ini.”
Hajjar menambahkan bahwa bantuan medis dari China, di antara inisiatif lainnya, juga sedang dalam perjalanan.
Kementerian Kesehatan Suriah mengirimkan pasokan medis ke Lebanon “sebagai respons terhadap situasi kemanusiaan yang diakibatkan oleh agresi Israel saat ini,” menurut pengumuman kementerian tersebut pada Jumat.
Paket bantuan tersebut, dengan berat total 20 ton, mencakup sekitar 42 jenis obat-obatan dan bahan medis habis pakai, kata Mohammad Shamaa, direktur suplai di kementerian tersebut.
Sementara itu, Inggris telah memberikan 5 juta poundsterling Inggris (1 poundsterling Inggris = Rp20.232) kepada Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) untuk mendukung upaya tanggap kemanusiaan di Lebanon di tengah konflik saat ini dengan Israel, menurut sebuah pernyataan oleh kedutaan besar Inggris di Lebanon pada Kamis (26/9).
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beirut.
(XHTV)