JUDUL: Korban tewas akibat banjir terus bertambah, Spanyol tetapkan masa berkabung nasional
SHOOTING TIME: Dokumentasi
DATELINE: 31 Oktober 2024
DURASI: 00:02:00
LOKASI: Madrid
KATEGORI: LINGKUNGAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan rekaman yang menunjukkan banjir dan upaya penyelamatan
STORYLINE:
Pemerintah Spanyol pada Rabu (30/10) menetapkan masa berkabung resmi selama tiga hari, saat jumlah korban tewas akibat banjir bandang dahsyat bertambah menjadi 72 orang di wilayah Valencia, Spanyol timur, dan provinsi-provinsi tentangganya Albacete serta Cuenca.
Curah hujan yang sangat deras, dengan total lebih dari 400 liter per meter persegi, menggenangi sebagian wilayah Valencia dan provinsi Albacete dan Cuenca hanya dalam waktu beberapa jam pada Selasa (29/10) malam hingga Rabu pagi waktu setempat.
Rekaman televisi menunjukkan guyuran hujan deras terparah sejak September 1966, menyebabkan banjir meluas yang menggenangi jalanan, menghanyutkan mobil-mobil, merusak tanggul sungai, dan menenggelamkan sebuah jembatan di Sungai Magro.
Permukaan air yang meningkat cepat menyebabkan banyak orang terjebak di mobil mereka, dengan adanya kekhawatiran beberapa warga lanjut usia (lansia) yang tinggal di rumah satu lantai kemungkinan tidak dapat menyelamatkan diri.
Lebih dari 60 jalan telah ditutup akibat banjir, termasuk jalan raya utama di sepanjang pesisir timur Spanyol dan antara Madrid dan Valencia. Layanan perkeretaapian setempat telah dihentikan, dan koneksi kereta cepat antara Valencia dan ibu kota Spanyol itu juga ditangguhkan.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez akan mengunjungi daerah-daerah terdampak pada Kamis (31/10), ungkap pihak pemerintah dalam sebuah komunike resmi.
Sanchez menggelar rapat kabinet darurat pada Rabu pagi dan menyampaikan pernyataan resmi pada tengah hari, menjanjikan dukungan penuh dari pemerintahannya bagi keluarga korban banjir.
“Prioritas utama kami adalah membantu Anda,” ujar Sanchez, menekankan bahwa sejumlah administrasi publik sedang mengoordinasikan semua sumber daya yang tersedia dan upaya untuk membantu para korban guna membangun kembali rumah dan kehidupan mereka sesegera mungkin.
Raja Felipe VI juga mengirimkan sebuah pesan, yang mengungkapkan “kesedihan dan penyesalannya” atas tragedi tersebut.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan bahwa Uni Eropa (UE) telah mengaktifkan sistem satelit Copernicus untuk membantu mengoordinasikan upaya penyelamatan. Presiden Dewan Eropa Charles Michel juga mengonfirmasi bahwa UE siap memberikan dukungan tambahan.
Sekitar 1.000 personel Unit Kedaruratan Militer (Unidad Militar de Emergencias/UME) Spanyol telah dikerahkan ke daerah-daerah terdampak, membantu upaya penyelamatan dan pembersihan. Namun, operasi tersebut terhambat oleh padamnya aliran listrik dan jaringan telepon yang lumpuh di banyak area.
Pilar Bernabe, delegasi pemerintah Spanyol untuk Valencia, mengimbau kepada warga agar menghindari jalan-jalan yang berbahaya di provinsi Valencia dan Castellon yang lokasinya berdekatan. “Masih ada warga yang terjebak, dan kita harus mendukung layanan kedaruratan,” ujarnya.
Para ahli meteorologi mengaitkan hujan lebat itu dengan fenomena yang dikenal sebagai “depresi terisolasi pada ketinggian tinggi” (isolated high-altitude depression), atau DANA dalam bahasa Spanyol, yang terjadi ketika perenggan dingin (cold front) melintasi perairan hangat di Laut Mediterania. Meski dampaknya kerap kali terlokalisasi, peristiwa serupa pernah menyebabkan kerusakan pada 1957 dan 1966, dengan meluapnya Sungai Turia dan menghancurkan Kota Valencia.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Madrid.
(XHTV)