JUDUL: Presiden Turkiye Erdogan janji berantas ancaman teroris
SHOOTING TIME: 29 Oktober 2024
DATELINE: 30 Oktober 2024
DURASI: 00:01:07
LOKASI: Ankara
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan upacara penyerahan helikopter T625 Gokbey (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
2. SOUNDBITE (Bahasa Turkiye): RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turkiye (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
3. Berbagai cuplikan upacara penyerahan helikopter T625 Gokbey (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
STORYLINE:
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (29/10) berjanji akan terus memberantas ancaman teroris dari sumbernya.
SOUNDBITE (Bahasa Turkiye): RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turkiye
“Baik itu di dalam maupun di luar perbatasan kita, tidak seorang pun dapat mencegah kita untuk melenyapkan ancaman apa pun yang kita deteksi terhadap negara kita.”
Pernyataan itu disampaikan Erdogan dalam upacara penyerahan helikopter T625 Gokbey kepada gendarmerie.
Upacara serah terima tersebut diadakan di kantor pusat Turkish Aerospace Industries (TUSAS) di Distrik Kahramankazan, Ankara, tempat dua orang melakukan serangan teror pekan lalu, yang menewaskan lima orang dan melukai 22 lainnya.
Otoritas berwenang di Turkiye menuding Partai Pekerja Kurdistan (PKK), organisasi yang dilarang di negara tersebut, atas serangan itu, dan semakin mengintensifkan operasi keamanan domestik dan lintas perbatasan terhadap kelompok tersebut.
TUSAS adalah perusahaan pertahanan dan penerbangan utama di Turkiye. Perusahaan tersebut memproduksi KAAN, pesawat tempur nasional pertama negara itu, selain juga sejumlah peralatan pertahanan lainnya.
Pada acara tersebut, Erdogan menegaskan kembali bahwa terorisme tidak memiliki tempat di masa depan Turkiye dan kawasan, mengatakan serangan seperti yang terjadi terhadap TUSAS tidak akan pernah dapat mematahkan tekad negara itu untuk memerangi terorisme.
PKK, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turkiye, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, telah memberontak terhadap pemerintah Turkiye selama lebih dari tiga dekade.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara.
(XHTV)