JUDUL: Jepang bukukan defisit perdagangan 38 miliar dolar AS di tahun fiskal 2023
SHOOTING TIME: Dokumentasi
DATELINE: 17 April 2024
DURASI: 00:00:55
LOKASI: Tokyo
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan pemandangan jalan di Tokyo
STORYLINE:
Defisit perdagangan Jepang pada tahun fiskal 2023 menyusut sekitar 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 5,89 triliun yen (1 yen = Rp105) atau sekitar 38 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.176), tunjuk data pemerintah setempat pada Rabu (17/4).
Pada tahun fiskal yang berakhir Maret, ekspor meningkat 3,7 persen menjadi 102,90 triliun yen, melampaui 100 triliun yen untuk kali pertama dan menandai rekor tertinggi selama tiga tahun beruntun, menurut laporan awal Kementerian Keuangan Jepang.
Ekspor mobil, yang menyumbang sekitar 17 persen dari total ekspor Jepang, tumbuh 30,2 persen menjadi 17,88 triliun yen, melampaui rekor sebelumnya yaitu 14,67 triliun yen pada tahun fiskal 2007.
Sebaliknya, impor turun 10,3 persen menjadi 108,79 triliun yen, yang merupakan penurunan kali pertama dalam tiga tahun terakhir. Hal ini mencerminkan merosotnya impor batu bara dan gas alam cair (LNG).
Dengan melemahnya mata uang yen yang meningkatkan biaya impor Jepang dan mempercepat inflasi, hasil tersebut menandai defisit untuk tahun ketiga berturut-turut setelah rekor defisit sebesar 22,06 triliun yen pada tahun fiskal 2022.
Data untuk bulan Maret, yang juga dirilis pada Rabu, menunjukkan bahwa Jepang membukukan surplus perdagangan sebesar 366,5 miliar yen, surplus pertama dalam tiga bulan terakhir, dibandingkan dengan defisit tahun sebelumnya sebesar 750,9 miliar yen.
Pada Maret, ekspor melonjak menjadi 9,47 triliun yen, naik 7,3 persen dari setahun lalu, sementara impor turun 4,9 persen menjadi 9,10 triliun yen.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Tokyo.
(XHTV)