JAKARTA – Sebuah pertemuan antarpemerintah untuk penyandang disabilitas di Asia-Pasifik digelar di Jakarta mulai Rabu (19/10) hingga Jumat (21/10). Acara tersebut bertujuan untuk mencari pendekatan inovatif guna mendukung para penyandang disabilitas dalam mengakses peluang kerja.
Dalam pertemuan tersebut, para anggota Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Asia dan Pasifik (United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific/UNESCAP) meninjau kemajuan dan pencapaian hak-hak penyandang disabilitas dan pembangunan inklusif bagi penyandang disabilitas di kawasan Asia-Pasifik yang diraih dalam 10 tahun terakhir oleh 53 negara anggota dan 9 anggota khusus UNESCAP.
ARMIDA SALSIAH ALISJAHBANA, Sekretaris Eksekutif UNESCAP:
“Pekan ini, kita berkumpul untuk meninjau sejumlah kemajuan yang telah kita capai, mempelajari praktik baik dari satu sama lain, dan membuat konsensus tentang arah strategis baru. Kita akan mempertimbangkan cara beradaptasi dengan berbagai masalah yang muncul seperti penuaan populasi, transformasi digital, dan perubahan iklim.
Para perwakilan dari anggota UNESCAP akan merumuskan rencana baru untuk satu dekade mendatang terkait target-target pembangunan inklusif bagi penyandang disabilitas. Arah baru ini akan mempertimbangkan isu-isu baru yang dihadapi oleh kawasan tersebut dan peluang baru yang dibawa oleh transformasi digital.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jakarta (XHTV)