SEOUL – Impor Korea Selatan (Korsel) untuk boga bahari (seafood) dari Jepang anjlok selama dua bulan beruntun akibat meningkatnya kekhawatiran atas rencana Jepang membuang air limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi mereka yang rusak ke Samudra Pasifik.
Impor boga bahari dari Jepang, termasuk ikan yang masih hidup, didinginkan, dan beku, serta juga kerang, turun 30,6 persen di sepanjang tahun ini menjadi 2.129 ton pada Mei, setelah menyusut 26,0 persen pada April, demikian dilaporkan kantor berita Yonhap, pada Senin (19/6), mengutip data dari Layanan Bea Cukai Korea.
Penurunan impor ikan dan kerang dari Jepang baru-baru ini tampaknya berhubungan dengan meningkatnya kekhawatiran perihal produk perikanan Jepang menjelang rencana pembuangan air yang terkontaminasi dari PLTN Fukushima pada musim panas ini, kata Yonhap.
Menurut media Jepang, uji operasional fasilitas pembuangan air terkontaminasi itu dimulai sepekan sebelumnya.
Pada Mei 2010, sekitar setahun sebelum gempa dan tsunami dahsyat merusak PLTN Fukushima, impor Korsel untuk produk perikanan dari Jepang mencapai 7.475 ton, lebih dari tiga kali lipat volume impor pada bulan yang sama tahun ini.
Korsel telah melarang semua impor boga bahari dari delapan prefektur Jepang di dekat Fukushima menyusul bencana tersebut.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Seoul.
(XHTV)