JUDUL: Hujan lebat di Kenya sebabkan kematian, kehancuran, dan warga telantar
SHOOTING TIME: 24 April 2024
DATELINE: 25 April 2024
DURASI: 00:01:39
LOKASI: Nairobi
KATEGORI: MASYARAKAT/LINGKUNGAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan kehancuran akibat banjir
2. Berbagai cuplikan pejabat Nairobi meninjau situasi bencana
3. Berbagai cuplikan banjir di Nairobi
STORYLINE:
Kenya diguyur hujan lebat yang mengganggu aktivitas bisnis normal di seluruh wilayah negara Afrika Timur itu, yang mengakibatkan lebih dari 38 warga tewas dan kerusakan properti.
Di Nairobi, ibu kota Kenya, sedikitnya satu orang tewas dan enam lainnya hilang di daerah kumuh Mathare pada Rabu (24/4) menyusul hujan deras yang berlangsung sepanjang malam. Penduduk di permukiman ilegal tersebut, yang sebagian besar adalah masyarakat berpenghasilan rendah, terjebak di rumah mereka akibat banjir yang parah.
Di beberapa wilayah lain di Nairobi, warga juga terbangun pada pagi hari dan mendapati rumah dan tempat usaha mereka terendam banjir, jalan-jalan tidak dapat dilewati, serta pohon-pohon tumbang setelah hujan deras sepanjang malam.
Akses dari beberapa daerah ke ibu kota terputus akibat kondisi jalanan yang terendam banjir.
Seorang pengusaha bernama Emily Kamau mengatakan bahwa aktivitasnya terganggu karena dia tidak dapat membeli bahan makanan. “Tempat usaha saya terendam banjir dua hari yang lalu, dan saya kehilangan sebagian dari stok barang. Hari ini, hujan memutus akses saya. Ini sangat menyedihkan.”
Di Kirinyaga County di Kenya tengah, lebih dari 60 keluarga kehilangan tempat tinggal pada Selasa (23/4) setelah Sungai Thiba meluap dan merendam rumah serta tempat usaha mereka.
Palang Merah Kenya (Kenya Red Cross Society/KRCS) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa bahwa sedikitnya 38 orang tewas akibat banjir di seluruh Kenya, menambahkan bahwa situasi banjir telah meningkat dari level darurat menjadi level bencana.
Sejak hujan mulai mengguyur pada Maret-April-Mei, beberapa wilayah telah merasakan imbasnya, yang memunculkan sejumlah rumah tangga yang terdampak, warga yang telantar, pendirian kamp-kamp pengungsian, lahan pertanian yang terendam, bisnis yang terdampak, dan kematian ternak, kata badan kemanusiaan tersebut.
Menurut KRCS, hujan lebat telah berdampak terhadap setidaknya 23 countydi seluruh negeri dan menyebabkan lebih dari 110.000 orang kehilangan tempat tinggal.
KCRS menambahkan bahwa tanaman di lahan seluas lebih dari 112 kilometer persegi hancur dan sekitar 5.000 ternak mati.
“Situasi banjir ini adalah sebuah malapetaka. Orang-orang yang paling terdampak adalah mereka yang tidak memiliki alternatif. Kami berusaha semaksimal mungkin dengan tim kami untuk memetakan populasi yang berisiko,” kata Venant Ndhigila, kepala operasi bencana di KRCS.
Kenya mencatat curah hujan tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan beberapa daerah melaporkan curah hujan hingga 200 mm dalam sehari, menurut Departemen Meteorologi Kenya (Kenya Meteorological Department/KMD).
KMD memperingatkan bahwa hujan akan menyebabkan banjir di seluruh negeri, dan penduduk di daerah dataran rendah dan rawan banjir disarankan untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.
Otoritas Kenya baik di tingkat countymaupun nasional juga mengarahkan penduduk di daerah-daerah rawan banjir untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Nairobi.
(XHTV)