JUDUL: Guru Palestina secara sukarela beri pendidikan gratis bagi anak-anak pengungsi di Gaza
SHOOTING TIME: 21 Januari 2024
DATELINE: 22 Januari 2024
DURASI: 00:02:53
LOKASI: GAZA, Palestina
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan sekolah darurat
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): INTISAR AL-ARABID, Guru Palestina
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): HEBA HAMAD, Siswi Palestina
STORYLINE:
Setelah rentetan serangan Israel memaksa banyak anak di Jalur Gaza meninggalkan rumah dan sekolah mereka, Intisar al-Arabid, seorang guru Palestina yang tinggal di Gaza, memulai inisiatifnya sendiri untuk mengajar para siswa pengungsi di tempat penampungannya di Kota Rafah, Gaza selatan
Al-Arabid memberikan pelajaran gratis bagi anak-anak usia sekolah di sekolah dasar al-Quds di Rafah, yang telah beralih fungsi menjadi tempat penampungan bagi para pengungsi.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): INTISAR AL-ARABID, Guru Palestina
“Akibat perang, anak-anak menderita kecemasan dan kekhawatiran. Namun kemudian, mereka siap untuk menerima pelajaran. Anak-anak kami membuktikan kepada dunia bahwa meskipun tidak ada sekolah, mereka bisa belajar; meskipun hanya memiliki pena, mereka akan tetap mulai menggambar dan menulis. Beberapa anak kami mulai menulis puisi. Selain itu, mereka bertanya kepada saya apakah kami akan melanjutkan pendidikan setelah kami pulang ke rumah masing-masing. Saya menjawab ya, meskipun tidak ada sekolah. Kita dapat membangun sekolah untuk generasi kita yang akan datang.”
SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): HEBA HAMAD, Siswi Palestina
“Kehilangan segalanya di utara adalah hal yang sangat sulit. Sekolah kami hancur. Rumah nenek saya hancur, dan mereka semua terbunuh. Hari ini kami dikejutkan dengan berita kematian syahid bibi saya, anak-anaknya, dan suaminya, karena rumah mereka menjadi sasaran. Namun, di sekolah Quds ini, kami mulai belajar dan mengikuti kelas.”
Menurut Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza pada Senin (22/1), jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza telah bertambah menjadi 25.295 orang.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Gaza, Palestina.
(XHTV)