MOSKOW, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2) menyetujui “operasi militer khusus” sebagai respons atas permintaan para pemimpin dua “republik” di wilayah Donbass.
Putin pada Senin (21/2) menandatangani dua dekret yang mengakui “Republik Rakyat Lugansk” dan “Republik Rakyat Donetsk” sebagai negara merdeka dan berdaulat.
“Rencana kami tidak mencakup pendudukan di wilayah-wilayah Ukraina. Kami tidak akan memberlakukan apa pun kepada siapa pun dengan paksa,” ujar sang presiden.
Putin menyerukan kepada “semua orang yang tinggal di wilayah Ukraina saat ini” untuk “menentukan masa depan mereka dan anak-anak mereka secara independen.”
NATO telah menciptakan ancaman mendasar selama bertahun-tahun, melakukan ekspansi ke arah timur dan membawa infrastruktur militernya lebih dekat ke perbatasan Rusia, tutur Putin.
Rusia tidak akan membiarkan Ukraina memiliki senjata nuklir, kata Putin, seraya menambahkan bahwa tindakan Rusia tidak terkait dengan pelanggaran terhadap kepentingan Ukraina, melainkan melindungi mereka dari “pihak-pihak yang menyandera Ukraina.”
Jika ada campur tangan eksternal terkait situasi di Ukraina, Rusia akan segera merespons, imbuh Putin.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service