RAMALLAH – Edisi ke-13 festival musik “Wein a Ramallah” berakhir pada Senin (29/8) di Kota Ramallah, Tepi Barat.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Kota Ramallah untuk mempromosikan budaya dan mendorong warga Palestina untuk mempertahankan harapan.
Mengambil namanya dari sebuah lagu cerita rakyat populer, festival itu berlangsung di ruang-ruang publik di seluruh Kota Ramallah.
Acara tahunan tersebut resminya dimulai pada 5 Agustus, tetapi sempat dihentikan saat terjadi konflik militer selama tiga hari antara tentara Israel dan Jihad Islam Palestina (Palestinian Islamic Jihad/PIJ) di Jalur Gaza.
Pada 21 Agustus, pihak penyelenggara festival melanjutkan kembali kegiatan mereka sebagai upaya untuk membuktikan kepada dunia bahwa rakyat Palestina bercita-cita untuk hidup dalam damai dan mempraktikkan hak-hak mereka.
MOHAMMED SAWALHA, Penduduk lokal:
“Kami adalah orang-orang yang ada untuk mencintai kehidupan dan bertekad untuk menikmati waktu kami. Kami suka menjadi ambisius. Kami tidak dapat dihalangi oleh perang atau keadaan sulit apa pun. Kami terus berkembang, baik dalam bidang teknis, ilmiah, atau bidang lainnya.”
Berbagai kegiatan digelar dalam festival itu termasuk pertunjukan tarian cerita rakyat oleh sejumlah kelompok cerita rakyat Palestina dan konser oleh 47 grup musik.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ramallah. (XHTV)