KUALA LUMPUR – AirAsia, maskapai penerbangan bertarif rendah (low-cost) yang berbasis di Malaysia, akan meluncurkan kembali layanan ke tujuh destinasi internasional di China, yakni Makau, Shenzhen, Guangzhou, Kunming, Shanghai, Hangzhou, dan Chengdu, setelah maskapai itu kembali melanjutkan layanannya dengan lebih kuat dari sebelumnya di masa pascapandemi ini.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (13/2), pihak AirAsia mengatakan bahwa AirAsia Malaysia akan memulai kembali layanannya ke empat destinasi China dari dua hub, Kuala Lumpur dan Kota Kinabalu di Negara Bagian Sabah, Borneo utara, menuju Makau, Shenzhen, Guangzhou, dan Kunming. Rute tersebut memiliki total 10 penerbangan per pekan, dengan rencana untuk meningkatkan frekuensinya hingga 27 penerbangan per pekan pada Maret mendatang.
Penerbangan pertama ke/dari China dimulai kembali pada 10 Februari lalu ke/dari Guangzhou dengan load factor yang kuat antara kedua destinasi tersebut.
Melengkapi diluncurkannya kembali rute-rute jarak pendek, AirAsia X Malaysia juga akan menghubungkan kembali Kuala Lumpur ke Shanghai, Hangzhou, dan Chengdu dengan 10 penerbangan per pekan mulai 1 Maret mendatang.
CEO AirAsia Malaysia Riad Asmat mengatakan bahwa China merupakan pasar integral bagi AirAsia Aviation Group, dengan AirAsia menjadi maskapai low-costinternasional terbesar berdasarkan kapasitas sebelum pandemi COVID-19.
“Berdasarkan load factoryang mengesankan dari penerbangan perdana kami ke/dari Guangzhou, dimulainya kembali layanan kami tidak hanya akan memberikan nilai dan aksesibilitas yang lebih besar kepada pelancong penting dari Malaysia dan wisatawan dari China, tetapi secara signifikan akan meningkatkan pertumbuhan pariwisata, perdagangan, dan ekonomi di kedua negara,” imbuhnya.
CEO AirAsia X Malaysia Benyamin Ismail menuturkan bahwa China akan menjadi fokus pasar utama berikutnya bagi perusahaan itu saat AirAsia X Malaysia melanjutkan strategi pertumbuhannya dengan melayani penerbangan di rute-rute yang paling populer dan menguntungkan.
“Kami mencatat kesuksesan luar biasa pada layanan kami ke China di masa lalu, dengan mengangkut lebih dari 1,8 juta tamu ke/dari China pada 2019 saja,” tambahnya.
“Kami yakin dimulainya kembali layanan kami ke China akan populer bagi pelancong bisnis, pelajar internasional, mereka yang mengunjungi keluarga dan kerabat, seraya merangsang permintaan regional antara dua pasar besar melalui harga tiket pesawat dan layanan yang menarik.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kuala Lumpur. (XHTV)