WARTABUANA –Selama delapan tahun, Denny JA dan timnya telah merampungkan ‘proyek derma’ berupa 200 karya dalam format buku, film dan video diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Semua karya itu bisa diakses secara cuma-cuma alias gratis.
Awalnya menurut Denny, sekitar tahun 2013, sebanyak 30 perusahaan bisnisnya sudah berjalan secara ‘auto pilot’. Denny merasa sudah mencapai financial freedom. Ia kini ingin berderma melalui karya.
Apa yang dia lakukan adalah bagian dari derma. Semua karyanya tak hanya dipublikasi secara gratis, namun Denny juga membentuk tim besar untuk menerjemahkan karyanya dalam bahasa inggris.
“Kadang saya takjub sendiri. Banyak sekali karya yang sudah saya buat. Setiap pagi, menulis itu bagai minum kopi. Rasanya tak lengkap satu hari tanpa menulis,” ujar Denny JA.
Mayoritas tema karya Denny JA soal hak asasi manusia di negara muslim terbesar. “Hak Asasi memang gagasan yang menjadi life calling saya,” ujarnya.
Gagasan hak asasi itu dia tuangkan tak hanya dalam sastra, juga dalam buku non fiksi, orasi di Youtube, video animasi, lagu hingga film.
Dari 200 karya itu terdiri dari; 28 fiction books, 14 non-fiction books, 13 films, 66 animated videos, 79 opinion videos (30 on Sufi teachings + 18 videos on Working from Home + 30 videos on humanity).
200 karya Denny JA itu, yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris bisa dilihat di link ini:
https://www.facebook.com/groups/970024043185698/posts/1767330786788349/
“Sebuah karya berumur lebih panjang dibanding pengarangnya. Kini 200 karya saya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris biarlah masing masing punya nasibnya sendiri,” ungkap Denny JA.
Denny memaparkan, masih banyak karyanya yang belum diterjemahkan. “Tapi biarlah karya itu menyusul saja,” tandasnya.
Selain menulis dan segudang aktifitas lainnya, Denny JA juga membuat yayasan Gerakan Indonesia Tanpa Diskriminasi. “Melalui yayasan ini, saya terus mengkampanyekan Indonesia yang bebas diskriminasi,” terangnya.
Selama 40 tahun berkarya, Denny JA sudah memperoleh penghargaan nasional dan internasional. Mulai dari Lifetime Achievement Award dari perhimpunan penulis Indonesia (Satupena). Juga penghargaan sastra level ASEAN.
Denny JA memperoleh penghargaan dari TIME Magazine hingga memecahkan rekor dunia pendidikan politik dari Guiness Book of World Record.[]