WARTABUANA – Vaksin COVID-19 sumbangan China tiba di Bandara Internasional Robert Mugabe di Harare, ibu kota Zimbabwe, pada Senin (15/2) pagi waktu setempat.
Bantuan yang terdiri dari 200.000 dosis vaksin Sinopharm itu merupakan gelombang pertama yang diterima Zimbabwe di saat negara tersebut meningkatkan upayanya untuk membendung penyebaran pandemi COVID-19.
Vaksin tersebut pertama-tama akan digunakan untuk memvaksinasi semua tenaga kesehatan garis depan, sementara sisanya akan diberikan kepada kelompok rentan seperti lansia dan mereka yang memiliki penyakit penyerta, menurut strategi pendistribusian vaksin Zimbabwe.
Wakil Presiden Zimbabwe Constantino Chiwenga, bersama dengan Duta Besar China untuk Zimbabwe Guo Shaochun, menghadiri upacara penyerahan bantuan tersebut di bandara.
Chiwenga, yang juga menjabat sebagai menteri kesehatan Zimbabwe, menyampaikan terima kasih kepada China atas bantuan vaksin COVID-19 mereka bagi negara tersebut, seraya mengatakan bahwa gelombang pertama vaksin ini adalah bantuan yang tepat waktu mengingat rakyat Zimbabwe menderita akibat pandemi.
Sementara itu, Guo menyampaikan bahwa sumbangan tersebut menggambarkan esensi dari kemitraan strategis yang komprehensif dari kerja sama serta persahabatan yang mendalam antara China dan Zimbabwe.
Dalam sebuah wawancara dengan Xinhua pada Jumat (12/2), Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada China atas bantuan vaksin COVID-19 mereka. Sang presiden mengatakan bahwa bantuan ini merupakan bukti persahabatan yang telah terjalin lama antara rakyat Zimbabwe dan China.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada 8 Februari lalu mengatakan China akan memberikan bantuan vaksin COVID-19 kepada 53 negara berkembang.
Zimbabwe menjadi salah satu dari tiga negara pertama di Afrika yang menerima vaksin COVID-19 dari China. Sebelumnya, Guinea Ekuatorial sudah lebih dahulu menerima bantuan vaksin pada Rabu (10/2), sementara Sierra Leone diperkirakan akan menerima bantuan vaksin pada akhir Februari.
Strategi pendistribusian vaksin yang telah difinalisasi oleh Zimbabwe akan membuat setidaknya 10 juta orang, atau sekitar 60 persen dari populasi negara itu, divaksinasi. [Xinhua]