WARTABUANA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (15/2) menyatakan keprihatinannya atas kemunculan kembali wabah Ebola di dua negara Afrika.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam konferensi pers di Jenewa bahwa pihak berwenang di Guinea mengumumkan wabah Ebola secara terpisah, selain dari wabah yang terdeteksi di Republik Demokratik Kongo pekan lalu.
Guinea adalah salah satu dari tiga negara yang paling terdampak wabah Ebola Afrika Barat 2014-2016, wabah terbesar sejak virus tersebut pertama kali ditemukan pada 1976.
“Wabah di Guinea dan Republik Demokratik Kongo sama sekali tidak berkaitan, tetapi kita menghadapi tantangan serupa di keduanya,” kata Tedros.
Menurut kepala WHO itu, sejauh ini empat kasus telah dilaporkan di Republik Demokratik Kongo dan tiga kasus dikonfirmasi di Guinea.
Kepada reporter, Tedros mengatakan bahwa WHO sedang bekerja erat dengan otoritas kesehatan di kedua negara.
“Vaksinasi dimulai hari ini di Republik Demokratik Kongo, dan sejauh ini 43 orang dari 149 kontak yang memenuhi syarat telah divaksinasi, termasuk 20 orang yang divaksinasi selama wabah sebelumnya pada 2019,” kata Tedros.
Wabah virus Ebola Afrika Barat 2014-2016 merenggut lebih dari 11.300 jiwa, dengan catatan kasus lebih dari 28.600. [Xinhua]