JAKARTA, WB – PPI Belanda, KBRI Den Haag dan PPI Leiden, mengadakan diskusi inspiratif Bertajuk “Leadership in Uncertain World” pada Sabtu (30/1). Diskusi yang dihadiri oleh puluhan pelajar Indonesia di Belanda ini, menghadirkan Dr. Handry Satriago, CEO General Electric (GE) Indonesia sebagai pembicara.
“Pak Hadry adalah orang yang menyenangkan dan memiliki karakter kepemimpinan yang kuat. Sebuah kesempatan berharga bisa belajar dari beliau” ungkap Sekjen PPI Belanda, Ali Abdillah seperti ditulis dalam keterangan yang diterima Wartabuana.com, Jakarta, belum lama ini.
Handry adalah CEO GE termuda dan orang Indonesia pertama yang menempati posisi tertinggi GE Indonesia, sebuah perusahaan mutinasional teknologi tertua dan terbesar di dunia yang didirikan oleh Thomas Alfa Edison. “Saat diminta menjadi CEO GE Indonesia awalnya saya takut dan tidak yakin, Banyak dialog yang terjadi dalam diri saya. Namun akhirnya saya memutuskan untuk membuktikan kualitas dan menerima tantangan itu,” papar Handry dari atas kursi roda.
Kanker getah bening membuat Handry harus menggunakan kursi roda sejak usia 17 tahun. Kenyataan ini sempat membuat Handry takut. Namun Ia memutuskan untuk menerima kenyataan dan berani bermimpi besar sehingga meruntuhkan segala ketakukan dan kekhawatiran yang terjadi.
Hadry Satriago bersama peserta Diskusi inspiratif “Leadership in Uncertain World, PPI Belanda
Salah satu hal yang harus dimiliki pemimpin adalah rasa percaya diri. Pemimpin tahu apa yang dia lakukan karena itu dia percaya diri dan tahu bagaimana melakukan pekerjaan dengan baik. Handry percaya bahwa Indonesia mampu memimpin di tingkat global “Namun kadang kita terbelenggu oleh diri sendiri, kita takut menyampaikan ide dan pendapat. Kita takut salah. “Deliver your ideas, makes mistake and learn from it,” papar Handry.
Salah satu hal yang dikritisi Handry adalah sikap selalu mengiyakan pimpinan. Seorang “Yes man” cenderung menjadi pelaku pasif dan hanya menjadi pekerja dan takut menghadapi masalah. Padahal, pemimpin diuji dengan berbagai masalah. Pemimpin harus berani menghadapi dan menyelesaikan masalah. Masalahlah yang membuat mental pemimpin kuat. Lebih lanjut, kesuksesan pemimpin adalah saat dia mampu menciptakan pemimpin berikutnya, bukan hanya menciptakan pekerja.“When you become leader, you start to create young leader,” ungkap pria kelahiran Pekanbaru ini.
Menyinggung tentang apa yang harus dipersiapkan pelajar Indonesia untuk menjadi pemimpin, Handry berpesan agar pelajar Indonesia membangun jaringan yang luas, memiliki jiwa kompetitif di tingkat global, percaya diri dan berani menghadapi tantangan. “Saya percaya bahwa pelajar Indonesia di Belanda adalah penerus masa depan, so you have to be tough, can face the reality, always come with ideas and be colaborative,”ungkap Handry sekaligus menutup diskusi sore itu. []