WARTABUANA – Sebuah lembaga penelitian di Tiongkok mengklaim, jika warga miskin di Tiongkok, sebagian besar lebih memilih membeli iPhone untuk dijadikan alat komunikasi, ketimbang smartphone lainnya.
Dikutip dari laporan lembaga riset MobData, Jumat (23/11/2018), pengguna iPhone pada umumnya memiliki penghasilan sebesar 3.000 yuan atau Rp 6,3 juta per bulan.
Tak hanya itu, laporan itu juga menyebutkan pemilik iPhone cenderung memiliki rumah mereka sendiri dan kurang berpendidikan.
Sebagai perbandingan, mereka yang menggunakan smartphone Huawei memiliki penghasilan lebih besar, dengan kisaran 5.000 (sekitar Rp 10 juta) hingga 20.000 yuan (Rp 41 juta) per bulannya.
“Mereka biasanya termasuk pengusaha kelas atas yang laki-laki dan menikah, berusia 25 dan 34 tahun, dan bergelar sarjana, ” ujar peneliti lembaga tersebut.
Selain itu, banyak pengguna ponsel Huawei memiliki properti dan mobil. Sementara itu, pengguna iPhone tidak punya.
Lebih lanjut, studi ini menjadi kejutan bagi banyak orang dan ramai di layanan Weibo. Beberapa pengguna menyebutkan, laporan tersebut omong kosong. Sebagain juga mempertanyakan kredibilitas penelitian tersebut.
Mereka menyebutkan, lebih logis membeli smartphone Huawei dengan harga terjangkau ketimbang membeli iPhone baru yang memiliki banderol harga selangit.
Namun beberapa rincian laporan lembaga riset itu juga kurang jelas, termasuk jumlah orang yang berpartisipasi di dalam penelitian tersebut.[]