WARTABUANA, WB- Beberapa minggu lalu, netizen dihebohkan oleh sebuah cerita tentang Dosen Gaib. Salah satunya di kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Berikut ini kronologis cerita dosen gaib seperti yang tertuang dalam grup whatsapp mahasiswa
“Iyo, jare dosen jaluk kuliah jam set 6, lha pas do mangkat eneng dosen mlebu, pas wis do mlebu kabeh+dosen, dosene mung menneg wae, blas ora, ngomong, tiba-tiba ketua kelas disms dosen asli ngomong nek rasido eneng kuliah soale eneng halangan, yo ketua kaget to, bar kui dikon karo dosen asli kok niliki kakie. Terus etua nibakke bolpoin, eh ternyata nggandul meen, ga ono kakike.”
Terus ketua ngeshare via grup line “sekarang tolong keluar satu persatu dari yang paling belakang dan tanpa teriakan. Spontan do nglakokke kui, la sing keri dewe ketuane. Ngerti-ngerti dosen goib nyeraki karo ngomong “kamu udah tau saya?” ketua langsung jerit, akhire UAD selama 3 hari diliburke.”
Pesan tersebut memang tersebar dalam bahasa Jawa yang artinya:
“Iya, katanya dosen minta kuliah jam setengah 6. Ketika semuanya sudah berangkat, ada dosen masuk (kelas). Ketika semuanya termasuk dosen sudah masuk (kelas), dosennya hanya diam saja. Sama sekali tidak bicara.
Tiba-tiba ketua kelas mendapat SMS dari dosen yang asli. (Dosen) Mengatakan bahwa kelasnya tidak jadi ada kuliah, sebab dia berhalangan.
Tentu saja ketua kelas terkejut. Setelah itu, sang dosen asli meminta ketua kelas untuk memeriksa kakinya (dosen yang ada di kelas).
Kemudian ketua kelas menjatuhkan bolpoinnya untuk melihat kaki si dosen tersebut. Dan ternyata kaki dosen tergantung.
Kemudian ketua kelas mengirim pesan ke grup Line “Sekarang tolong keluar satu peersatu dari yang paling belakang tanpateriakan”.
Akhirnya seluruh mahasiswa melakukan perintahnya itu. Yang terakhir keluar adalah ketua kelas. Kemudian dosen gaib itu datang mendekatinya sambil mengatakan “kamu sudah tahu saya ya?” ketua kelaspun terkejut dan keluar dari kelas.
Setelah kejadian tersebut, akhirnya UAD diliburkan selama 3 hari.
Dikutip dari Detik.com pada Senin (24/10/16), Kepala Humas UAD Yogyakarta Hadi Suyono menegaskan bahwa isi pesan tersebut tidak benar atau hoax.
“Itu saya pastikan hoax. Menurutnya itu hanya euforia orang-orang dan beberapa web agar laris saja dengan membagikan pesan itu. Lewat detikcom, saya sampaikan dan pastikan bahwa itu hoax,” tegasnya.
Pihak kampus sebenarnya sengaja tidak menanggapi isu tersebut karena hal itu tidak ada kaitannnya dengan kegiatan akademik.[]