WARTABUANA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (15/2) mengatakan tim ahli internasional yang melakukan misi penelusuran asal-usul COVID-19 di Wuhan bekerja secara “independen” dan tidak memiliki afiliasi.
“Sering kali saya mendengar bahwa ini adalah studi atau investigasi WHO. Padahal bukan,” kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers virtual dari Jenewa, menekankan ini adalah studi independen yang terdiri dari individu independen dari 10 institusi.
Pada konferensi pers hari Senin, Dr. Peter Ben Embarek, kepala tim ahli internasional di Wuhan, mengatakan laporan mereka akan menjadi sebuah “dokumen konsensus.”
“Tim internasional dan mitra China telah menyetujui laporan ringkasannya,” papar Embarek.
Tim ahli tersebut, yang terdiri dari 17 ilmuwan internasional dan 17 mitra China, bekerja sama untuk menerbitkan laporan bersama sementara, dan mereka akan “membuat rekomendasi untuk studi di masa depan,” imbuhnya.
Dia menuturkan studi yang lebih lama akan diperlukan untuk “mengeksplorasi beberapa hipotesis dan meningkatkan pemahaman kita tentang asal-usul virus itu.”
Dalam hal ini, Dr. Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, pada sebuah konferensi pers memperingatkan tentang kesulitan untuk menemukan konsensus lengkap.
“Mencapai konsensus absolut di setiap poin hampir tidak mungkin dalam ilmu pengetahuan. Yang bisa kita lakukan adalah mencapai kesimpulan berdasarkan bukti yang kita miliki,” ujarnya.
Awal pekan lalu, tim internasional merampungkan penelitian mereka selama sebulan di Wuhan dan mempresentasikan temuan awal mereka dalam konferensi pers di China, menepis hipotesis bahwa virus tersebut “lepas” dari laboratorium.
Seorang sumber WHO mengatakan bahwa tim sedang mengerjakan ringkasan laporan yang diperkirakan akan diterbitkan pekan ini, dan laporan akhir lengkap akan dirilis dalam beberapa pekan mendatang. [Xinhua]