JAKARTA, WB – Menjelang berbuka puasa warga Jakarta selalu disibukan dengan berburu panganan kecil. Tak ayal arus lalu lintas di sekitar pinggir jalan cukup tersendat akibat banyaknya pedagang yang menjajakan makanan untuk berbuka tersebut. Seperti kita lihat para pedagang biasanya menyajikan ta`jil seperti kolak, bubur sumsum ataupun gorengan.
Namun, perlu kita waspadai ta`jil tersebut apakah berbahan kimia atau tidak. Sebab, belum lama ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya menemukan makanan dan minuman berbahaya itu setelah menggelar inspeksi mendadak atas makanan dan minuman ta`jil yang dijual di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Dari 30 sampel makanan dan minuman yang diambil, tiga di antaranya positif mengandung bahan kimia berbahaya jenis rodhamin B dan formalin.
Rodhamin B yang biasa digunakan sebagai pewarna tekstil dan kertas itu, ditemukan pada es merah delima dan kolak yang dicampuri sejenis cendol berbahan dasar tepung sagu. Sementara itu, pada makanan asinan Betawi, ditemukan mi berwarna kuning yang mengandung formalin.
Berdasarkan penyelidikan BPOM, minuman itu berasal dari beberapa pedagang. Kendati demikian, saat sidak para pedagang mengaku tidak mengetahui pembuatan bahan minuman itu karena bahan baku dibeli dari pasar.
“Enggak tahu kalau cendol sagunya pakai bahan kimia, orang kami cuma beli di pasar,” ucap salah satu pedagang, Jakarta, Selasa (1/7/2015). []