PRANCIS, WB – Warga Prancis, terutama yang tinggal di area Dammartin-en-Goele dengan tegas menyatakan penolakan terhadap pemakaman tiga teroris Prancis di kota mereka.
Ya, para teroris ini ditembak mati saat penyergapan di gudang percetakan di area Dammartin-en-Goele, timur laut Paris. Para teroris ini diburu setelah melakukan penyerangan ke kantor Charlie Hebdo yang mengakibatkan 12 orang tewas, termasuk dua diantaranya adalah polisi.
Namun warga Dammartin-en-Goele tak bisa berbuat banyak untuk menolak pemakaman tersebut. Sebab, berdasarkan UU Prancis, pemakaman harus dilakukan di distrik tempat mereka dulu tinggal atau distrik tempat mereka terbunuh.
Seperti dilansir Dailymail, proses pemakaman mereka ternyata mendapat sedikit kendala lantaran ayah keduanya telah meninggal ketika mereka masih kecil.
“Jika tetap harus memakamkan mereka di sini, maka kami akan tetap mematuhi hukum. Namun, kami lebih memilih untuk menghindarinya,” kata Juru bicara Dewan Kota Dammartin-en-Goele.
Penolakan pemakaman mereka sangat mendasar. Mereka hanya takut bila lokasi pemakaman tersebut akan dijadikan sarang bagi kelompok ekstrimis lainnya.
Sementara, penyerbu Supermarket Kosher, Amedy Coulibaly, tewas di tangan polisi ketika terjadi baku tembak di toko kelontong itu. Sebelum diberondong peluru polisi, Coulibaly sempat membunuh empat sandera keturunan Yahudi.[]