WARTABUANA – Apakah anda pernah berpikir seseorang bisa kecanduan berat melakukan tanning atau berjemur di bawah matahari? Normalnya, di siang hari saat berjalan sebentar saja pasti kita akan merasa kepanasan dan mencari pohon untuk berlindung.
Kenyataannya, bagi beberapa orang ritual tanning ini sudah mengakar – bahkan menjadi obsesi yang bisa dibandingkan dengan kecanduan heroin! Salah satu penderita kecanduan tanning ini yaitu Kate Mulvey, seorang ilmuwan AS yang bisa menghabiskan berjam-jam di bawah matahari terik.
“Sebagai wanita dengan pendidikan tinggi dan rasional, saya sadar obsesi ini akan menghancurkan tubuh saya suatu hari nanti. Namun saya tidak bisa menahan keinginan untuk membuka baju dan berjemur di bawah terik matahari berjam-jam,” ujar Kate pada MailOnline.
Seperti yang kita ketahui, terpapar sinar matahari terik – apalagi di siang hari – bisa sangat mematikan dan menyebabkan terjadinya kanker kulit atau penyakit kulit lainnya.
Kate pribadi sadar bahwa kini sudah mulai muncul bercak-bercak mengkhawatirkan di tubuhnya. Dan di bagian dahi muncul garis aneh selama beberapa tahun terakhir. Namun ia tidak bisa melawan obsesinya untuk memiliki kulit tanned alami.
Menurut ilmuwan di Harvard University, berbaring di bawah matahari punya efek yang sama dengan konsumsi heroin. Sinar matahari menstimulasi endorphine, hormon kesenangan yang dapat menghilangkan rasa sakit pada tubuh dan menimbulkan kecanduan.
Menurut Kate, ia pertama kali adiksi pada sinar matahari ketika masih berusia 17 tahun. Saat itu teman-temannya ingin punya warna kulit yang lebih gelap, sehingga mereka mulai rajin berjemur di pantai. Di pantai eksotis seperti St Tropez, sinar matahari bisa mencapai 37 derajat Celcius, namun Kate justru semakin tergila-gila.
“Saya dan adik saya bisa berbaring di bawah matahari hingga seharian, hingga matahari terbenam di sore hari,” ujarnya.
Seorang teman bahkan menyarankan Kate untuk mengaplikasikan minyak zaitun saat berjemur, agar mempercepat proses penggelapan warna kulit. Walaupun sangat tidak nyaman, warna kulit eksotisnya sukses menarik perhatian banyak pria dan membuat Kate semakin kecanduan.
Kini di usia hampir 50 tahun, Kate mulai sadar obsesinya untuk berkulit gelap dapat membunuhnya lebih cepat. Ia mulai menerima nasib bahwa ia terlahir dengan kulit pucat seperti kebanyakan orang Amerika lainnya. Namun tetap saja saat memasuki musim panas seperti saat ini, Kate tidak bisa menahan keinginannya untuk berjemur di kolam renang rumahnya. []