INGGRIS, WB – Seorang wanita asal Inggris yang menyamarkan identitasnya sebagai Helen, membuka masa lalunya yang kelam – bertahun-tahun menjadi budak seks Ayahnya sendiri.
Bicara kepada program This Morning di ITV, Helen menceritakan kehidupannya yang berubah jadi neraka ketika usianya masih 5 tahun. Saat itu, ibunya meninggalkan rumah karena tidak tahan disiksa oleh suaminya, Ayah Helen.
Ibu Helen meninggalkan dirinya dan kakak adiknya tinggal bersama sang Ayah, memulai hari-hari penuh kekerasan selama belasan tahun.
Jika awalnya Helen hanya mendapat kekerasan verbal dan fisik, semakin lama Ayahnya mulai melakukan kekerasan seksual. Helen dan saudaranya tidak boleh bersekolah dan hanya menghabiskan waktu di rumah.
Helen yang tidak mengerti apa itu aktivitas seksual antara pria dan wanita, hanya bisa menurut setiap kali Ayahnya meminta hubungan badan. Ia tidak tau hal tersebut tidak normal dan ilegal untuk dijalani.
Saat usianya menginjak 14 tahun, Helen hamil. Ia tidak mengerti apa yang terjadi pada tubuhnya dan hanya mengeluh sering mual. Ayahnya melakukan pengecekan terhadap Helen dengan test pack, dan langsung mengamuk ketika tau putrinya hamil.
“Saat itu Ayah saya mengamuk hebat. Ia marah kenapa saya tidak meminum pil yang diberikannya setelah berhubungan,” ujar Helen.
Namun pada akhirnya Helen dibiarkan tetap mempertahankan bayinya. Hingga usia kehamilan 6-7 bulan, Helen dilihat oleh seorang petugas sosial dan dari sinilah ia bahkan baru sadar dirinya hamil.
Anehnya, Helen justru merasa `bersyukur` dan sama sekali tidak menyesal dengan kehamilannya ini. Helen tetap membela Ayahnya di depan polisi dan ia melahirkan putrinya, Sarah, dengan selamat.
Helen tetap kembali ke rumah Ayahnya selama beberapa waktu. Puncaknya, suatu malam ia melihat Ayahnya berusaha menyakiti Sarah dan dari situlah Helen memutuskan untuk kabur dan melapor polisi.
Setelah menjalani berbagai persidangan, Ayah Helen meninggal ketika menjalani perawatan kejiwaan di rumah sakit jiwa. Helen sama sekali tidak menanyakan lebih lanjut apa penyebab kematian Ayahnya tersebut.
Sejak insiden ini, Helen dan Sarah tinggal di pedesaan dan ia tetap merahasiakan fakta naas tersebut dari putrinya. Namun ketika Sarah beranjak dewasa, ia mulai mengetahui asal-usulnya dan masa lalu Helen serta fakta bahwa ia adalah anak dari kakeknya sendiri.
“Kini Sarah menjalani hidup yang normal di kota lain. Kami tetap berhubungan baik dan ia sama sekali tidak menyalahkan Saya atas apapun yang terjadi selama ini,” ujarnya.
Pernyataan Helen terhadap masa lalunya ini berusaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terhadap bahaya incest dan kekerasan seksual yang rentan terjadi di dalam keluarga sendiri.[]