WARTABUANA – Gelombang baru penularan COVID-19 yang belakangan ini semakin pesat di Polandia sebagian besar disebabkan oleh varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris, demikian disampaikan Menteri Kesehatan Polandia Adam Niedzielski pada Senin (1/3).
“Meningkatnya porsi varian hasil mutasi (yang terdeteksi di Inggris) dapat mengakibatkan peningkatan angka,” katanya, seraya menambahkan bahwa tingkat reproduksi virus corona di Polandia saat ini mencapai 1,19.
Provinsi Warmia-Masuria di Polandia utara telah memberlakukan pembatasan tambahan karena jumlah kasus virus corona yang melibatkan varian tersebut relatif tinggi.
Pertama kali ditemukan di Polandia pada akhir Januari, varian ini diyakini jauh lebih menular dibanding virus corona awal yang menyebabkan COVID-19. Tidak ada indikasi bahwa varian tersebut memengaruhi efektivitas vaksin yang tersedia saat ini.
Polandia pada Senin mencatat 4.786 kasus baru virus corona, dan total kasus infeksi di negara itu telah mencapai lebih dari 1,7 juta dengan 43.793 kasus kematian.
Di saat dunia berjuang untuk mengendalikan pandemi, vaksinasi sedang dilaksanakan di Polandia serta banyak negara lainnya dengan vaksin-vaksin virus corona yang telah mendapatkan izin. Hingga saat ini, lebih dari 3,3 juta penduduk Polandia telah divaksinasi, dengan sebagian besar di antaranya merupakan warga lanjut usia dan tenaga kesehatan.
Sementara itu, 256 kandidat vaksin, dengan 74 di antaranya dalam tahap uji klinis, masih dikembangkan di berbagai negara, termasuk Jerman, China, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat, menurut informasi yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 Februari. [Xinhua]