WARTABUANA – Ukraina akan menjadi salah satu negara pertama yang menerima pasokan vaksin COVID-19 sebagai bagian dari inisiatif COVAX global, kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pidato daringnya saat pembukaan forum Ukraina yang bertajuk “Ukraina 30. Coronavirus: Tantangan dan Jawaban” di Kiev pada Senin (8/2).
“Pekan lalu, COVAX menerbitkan prediksinya untuk distribusi vaksin di antara negara-negara yang berpartisipasi dalam inisiatif ini, dan bersama UNICEF serta sejumlah organisasi lainnya, kami akan berupaya mendistribusikan vaksin-vaksin tersebut sesegera mungkin. Juga, Ukraina menjadi salah satu negara yang akan dimasukkan ke dalam gelombang pendistribusian pertama dari inisiatif COVAX ini untuk memvaksinasi tenaga kesehatan, warga lanjut usia, serta mereka yang berhubungan langsung dengan pasien COVID-19,” papar pimpinan WHO tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang juga mengikuti forum ini, mengatakan bahwa Ukraina telah mencapai kesepakatan terkait pasokan vaksin dengan perusahaan Sinovac Biotech, Pfizer, AstraZeneca, dan Novavax.
Kementerian Kesehatan Ukraina telah menyetujui rencana pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Dalam rencana tersebut, 50 persen populasi negara itu, atau 20 juta orang, akan menerima vaksinasi pada periode 2021-2022.
Rencana yang telah disetujui itu menetapkan empat tahap vaksinasi yang memprioritaskan kelompok warga paling rentan, sebut kementerian dalam kesempatan sebelumnya.
Sedikitnya 8 juta dosis vaksin akan didonasikan kepada Ukraina sebagai anggota inisiatif COVAX. Sementara itu, negara tersebut akan membeli sisa vaksin dari produsen.
Hingga Senin, Ukraina mencatat total 1.246.990 kasus COVID-19 dengan 23.644 kematian, sedangkan 1.075.743 pasien telah dinyatakan sembuh, menurut kementerian. [Xinhua]