TURKI, WB – Recep Tayyip Erdogan menyatakan negaranya tidak akan meminta maaf kepada Rusia atas insiden penembakan pesawat Su-24. Presiden Turki ini yakin kalau pesawat tersebut telah melanggar kedaulatan Turki.
“Mereka yang melanggar wilayah udara kami yang perlu meminta maaf. Saya pikir jika ada pihak yang harus meminta maaf, bukanlah kami,” kata Erdogan.
Ia menjelaskan, Pilot dan militer Turki tengah menjalankan tugas dengan baik. Dan ia akan memerintahkan untuk melakukan tindakan yang sama jika memang ada pelanggaran serupa. Turki berulang kali menyatakan telah menembak jatuh pesawat jet Rusia lantaran pesawat itu tidak mengindahkan peringatan dan masuk ke wilayah udaranya.
Sementara pihak Rusia melalui keterangan co-pilot Su-24 Kapten Konstantin Murakhtin mengatakan, tidak ada peringatan apapun yang diberikan oleh Turki. “Tidak melalui radio, juga tidak melalui penghadangan,” jelas Murakhtin.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan penembakan jet Rusia tidak terjadi secara spontan. Tapi lebih seperti provokasi yang sudah direncanakan.
Militer Turki sendiri telah merilis rekaman suara yang berisi peringatan kepada pesawat Rusia. Tetapi, Rusia berkukuh dan menyebut rekaman suara tersebut merupakan kebiasaan palsu.
Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan, pesawat itu diserang saat berada di jarak 1 kilometer di dalam kawasan udara Suriah. Sementara Erdogan menyatakan pesawat itu jatuh di wilayah Turki setelah sebelumnya 17 detik berada di kawasan udara Turki dan menelan korban dua orang.
“Kami tahu ada dua pesawat. Satu pesawat kembali ke Suriah sementara satu pesawat lagi masih berada di Turki dan kemudian ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Turki,” bela Erdogan.[]