JAKARTA, WB – Dualisme kepemimpinan partai Golkar antara kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical) hingga penguasaan ruang fraksi partai Golkar di DPR rupanya membuat Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto geram.
Putra bungsu Presiden kedua Indonesia ini sangat menyayangkan sikap anarkis Waketum Golkar versi Munas Ancol, Yorrys Raweyai.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengaku bisa memahami kemarahan Tommy. Apalagi Tommy merupakan keluarga pendiri partai berlogo Pohon Beringin ini.
“Saya belum klarifikasi apa benar itu dari pribadinya Tommy, tapi kalau benar ya kami dapat pahami. Jangankan Tommy, orang lain saja geram dengan tindakan orang Golkar,” kata Bamsoet di kompleks Parlemen, Rabu (1/4/2015).
Anggota Komisi III DPR itu secara pribadi mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kubu Agung Laksono dengan mencongkel pintu Fraksi Golkar di DPR. Namun, dia berharap agar Tommy tidak membuktikan ucapannya yang ingin membalas tindak kekerasan tersebut.
“Jangan sampai Tommy membuktikan ucapannya. Saya minta agar hanya sekadar kata-kata saja karena kami tak ingin ada pertumpahan darah,” tuntasnya.
Kekesalan Tommy ditunjukkannya melalui akun twitternya. Ia menyampaikan teguran keras kepada Yorrys Raweyai yang menggunakan cara kasar atas konflik internal Partai Golkar.
“Tindakan palang pintu, atau lebih jelasnya pengambil alihan paksa sekretariat fraksi (Golkar) sebelum ada keputusan jelas yang dilakukan AL (Agung Laksono) Cs. Lebih terlihat seperti penguasaan paksa dalam permainan perang-perangan sekumpulan anak sekolah dasar,” tulis Tommy di akun Twitter-nya @HutomoMP_9.
“Selama ini Anda saya anggap teman, tapi lebih pantas dianggap pecundang,” lanjut isi Twitt itu.
“Belajar mengikuti kakak-kakaknya yang lebih dulu memiliki mental tawuran. Mental memang doyan tawuran, namun selalu berusaha tampil di belakang saat bertemu lawan,” tegasnya. []