JAKARTA, WB – Memang masih menjadi tanda tanya siapa sebetulnya yang menggerakkan kubu Fraksi Partai Demokrat untuk melakukan aksi balik kanan “Walk Out” dari pembahasan RUU Pemilukada di sidang Paripurna.
Selentingan nama sang Ketua Umum partai, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di kabarkan sebagai penggerak aksi Walk Out fraksi Demokrat. Namun hal itu dibantah Wasekjend Partai Ramadhan Pohan.
“Tidak ada perintah dari Pak SBY, bahkan Pak SBY sendiri kaget melihat aksi Walk out itu,” tutur Pohan di bilangan Cikini, Sabtu (27/9/2014).
Pohan mengatakan, memang ada pesan singkat (SMS) yang dikirimkan Ketua Umum ke fraksi. Dan dirinya termasuk salah satu orang yang menerima pesan dari ketua umum. Namun isi pesan SMS tersebut bukan arahan atau ajakan untuk melakukan walk out.
“Isi SMS-nya perintah Ketum supaya memasukan 10 klausul perubahan kedalam pilihan langsung. Karena klausul itu untuk memperbaiki Pilkada langsung dari ekses negatif. Sekjend juga secara jelas mengawal Pilkada langsung dengan 10 perubahan. Ada kejadian WO saya juga terperangah,” terang Pohan.
Sekedar diketahui, dalam putusan voting DPR, sebanyak 226 anggota DPR setuju Pilkada tak langsung, dan 135 anggota DPR setuju Pilkada langsung. Sedangkan untuk fraksi Partai Demokrat jumlah anggota yang hadir sebanyak 130 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 124 orang melakukan aksi WO dan sisanya 6 orang memutukan untuk memilih Pilkada secara langsung. []