JAKARTA, WB – Bentrok antar dua suporter sarat gengsi, yakni suporter Persija Jakarta, The Jak Mania dengan kelompok suporter Persib Bandung, Viking yang terjadi pada Kamis, 8 Mei 2014 kemarin menimbulkan pertanyaan besar.
Bagaimana tidak, sebelumnya padahal kedua suporter ini sudah menyatakan akan berdamai. Namun lagi-lagi bentrok rival antar suporter itu sepertinya tak bisa dihindarkan. Kedua kelompok ini kembali terlibat bentrok di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.
Kini, kelompok The Jakmania pun menuntut pihak Polda Jawa Barat untuk meminta maaf terkait insiden bentrokan tersebut. Fans Oranje itu bahkan mengancam jika pihak Polda Jabar tidak meminta maaf, maka kubu The Jakmania siap membatalkan perjanjian damai dengan Viking.
“Kami ingin menjalankan perjanjian damai dengan Viking yang sudah ditandatangani 11 April 2014. Maka dari itu, kami bermaksud untuk datang ke Bandung, menonton pertandingan Persib versus Persija,” ucap Ketua Umum Jakmania, Larico Ranggamone.
Namun, keinginan The Jakmania untuk hadir langsung ke stadion Si Jalak Harupat harus pupus. Diakui oleh Larico, 1500 The Jakmania yang sudah hampir memasuki Bandung harus kembali pulang, setelah adanya instruksi dari Polda Jawa Barat untuk tidak mengizinkan The Jakmania memasuki kawasan Bandung.
“Kami sudah sampai Padalarang. Lalu, kami disuruh berhenti dan diberikan arahan. Kami turun dan bertanya ada apa sebenarnya. Ternyata, kami tidak diperbolehkan untuk memasuki kawasan Bandung,” jelas Larico.
Menurut Larico, pihaknya mengerti dengan instruksi dan keinginan dari Polda Jawa Barat. Dan akhirnya The Jakmania memilih untuk pulang ke Jakarta.
“Kami dikawal oleh pihak Jasa Marga dan kepolisian saat perjalanan pulang. Tapi, ketika ingin beristirahat di KM 42, kami mendapat serangan dari anggota polisi,” kata Larico.
“Kami kecewa, banyak anggota The Jakmania yang jadi korban. Tidak hanya laki-laki, ada juga korban perempuan. Satu anggota kami juga terkena tembakan dan sampai sekarang masih dirawat di Rumah Sakit Polri,” lanjut dia.
“Besok, kami akan menyambangi Mabes Polri. Kami akan melaporkan kejadian kemarin. Beberapa barang bukti sudah kami simpan. Kami juga punya foto-foto kejadian. Pihak Polda Jawa Barat harus segera minta maaf dan mengganti kerugian yang kami derita,” tegasnya.[]