WARTABUANA – Otoritas Pariwisata Thailand (Tourism Authority of Thailand/TAT) menargetkan pendapatan pariwisata mencapai sekitar 80 persen dari pencapaian tahun 2019, demikian disampaikan Gubernur TAT Yuthasak Supasorn kepada Xinhua pada Senin (30/11).
“Kami telah menetapkan target pendapatan sebesar 2,5 triliun baht (1 baht = Rp467) pada 2023,” kata gubernur itu, menambahkan bahwa tahun 2021 dan 2022 akan menjadi periode pemulihan dari dampak COVID-19.
Yuthasak menuturkan untuk rencana 2021, TAT akan meningkatkan kampanye yang mendorong masyarakat Thailand agar lebih banyak bepergian.
“TAT akan bekerja sama dengan sektor swasta dan perusahaan tur untuk menggelar lebih banyak seminar perjalanan,” paparnya.
Yuthasak memperkirakan jumlah wisatawan asing anjlok menjadi 6,7 juta tahun ini dari 39,8 juta pada 2019 sebelum kembali pulih menjadi 20,5 juta tahun depan.
“2021 akan menjadi tahun yang sangat menantang, karena akan menjadi tahun kehadiran vaksin COVID-19 tetapi kepercayaan untuk bepergian masih rendah,” kata sang gubernur. “Hal itu juga terjadi pada wisatawan asing yang datang ke Thailand.”
“Jika vaksin COVID-19 sampai ke negara-negara dengan cepat, orang-orang Eropa diperkirakan akan memiliki kepercayaan untuk berkunjung ke Thailand,” ujarnya.
Pariwisata dan ekspor adalah dua pendorong utama pertumbuhan ekonomi Thailand.
Yuthasak memperkirakan jumlah wisatawan asing anjlok menjadi 6,7 juta tahun ini dari 39,8 juta pada 2019 sebelum kembali pulih menjadi 20,5 juta tahun depan.
Bank of Thailand, bank sentral negara itu, sebelumnya memperkirakan 9 juta wisatawan akan berkunjung pada 2021. [Xinhua]