WARTABUANA – Varian virus corona yang terdeteksi di Negara Bagian Amazonas, Brasil utara, dua kali lebih menular dan mampu menginfeksi kembali orang yang pernah menderita COVID-19, menurut sebuah studi ilmiah yang dirilis pada Selasa (2/3).
Sao Paulo Research Foundation mengatakan kelompok penelitian ilmiah itu dikoordinasikan oleh Ester Sabino, seorang ahli penyakit menular di Universitas Sao Paulo, dan Nuno Faria, seorang peneliti di Universitas Oxford di Inggris.
Varian virus tersebut awalnya terdeteksi pada pertengahan November di Manaus, ibu kota Negara Bagian Amazonas.
Hanya dalam tujuh pekan, varian tersebut menjadi semakin meluas di wilayah itu, menurut para peneliti di Pusat Penemuan, Diagnosis, Genomik, dan Epidemiologi Arbovirus Brasil-Inggris.
Sabino mengatakan pesan dari data tersebut adalah bahkan orang yang pernah terjangkit penyakit tersebut harus tetap berhati-hati.
Brasil mencatat jumlah kematian akibat COVID-19 tertinggi kedua di dunia, setelah Amerika Serikat (AS), dan jumlah kasus COVID-19 terbesar ketiga, setelah AS dan India.
Sejauh ini, sebanyak 10.587.001 orang di Brasil teruji positif mengidap virus tersebut dan 255.720 orang meninggal dunia akibat penyakit itu. [Xinhua]