WARTABUANA – Gubernur Jenderal Australia David Hurley mengatakan kepada anggota baru Angkatan Bersenjata Australia (Australian Defence Force/ADF) bahwa sudah menjadi tugas mereka untuk membangun kembali kepercayaan publik menyusul penyelidikan terkait kejahatan perang di Afghanistan.
Hurley, yang menjabat sebagai kepala ADF periode 2011-2014 dan gubernur jenderal sejak 2019, mengatakan kepada para lulusan Akademi ADF pada Minggu (6/12) malam bahwa mereka perlu “meyakinkan dan menegaskan kembali” hubungan dengan publik Australia.
Pidato Hurley itu disampaikan usai temuan penyelidikan kejahatan perang oleh Hakim Mahkamah Agung Paul Brereton yang mengungkap “bukti kredibel” bahwa tentara Australia melakukan 39 pembunuhan di Afghanistan antara 2005 dan 2016.
“(ADF memiliki) tugas yang sangat besar untuk melindungi negara kita, sambil meyakinkan dan menegaskan kembali hubungannya dengan rakyat Australia menyusul temuan dalam penyelidikan Brereton,” kata Hurley.
“Menyatukan rakyat Australia dan ADF akan menjadi bagian besar dari pekerjaan Anda di masa depan,” paparnya.
Penyelidikan Brereton selama empat tahun, yang temuannya dirilis pada November, merekomendasikan proses pidana terhadap 19 tentara atas dugaan pembunuhan. Namun, para veteran mengungkapkan kekecewaan mereka karena tidak ada tindakan yang diambil terhadap perwira senior.
Hurley mengatakan kepada para lulusan perwira pada Minggu itu bahwa mereka “diperlengkapi dengan sangat baik untuk memberi kontribusi penting bagi negara Anda,” tetapi sebagai pemimpin militer, mereka juga perlu memastikan bahwa “mereka mendengarkan pasukan mereka.”
“Kepemimpinan itu tidak mudah, saya pikir Anda telah mengetahuinya sekarang. Anda harus membuat keputusan yang memiliki konsekuensi bagi orang banyak dan keputusan itu sering kali dibuat di bawah tekanan,” katanya. [xinhua]