WARTABUANA – Kota Sydney di Australia mencabut pembatasan penggunaan air, yang diberlakukan sejak Mei 2019 guna mengatasi kekeringan terparah dalam sejarah.
Tingkat curah hujan yang lebih tinggi sejak awal tahun ini mengakhiri kekeringan dan menyebabkan peningkatan ketinggian air di bendungan di seluruh Negara Bagian New South Wales (NSW), termasuk Sydney.
“Curah hujan meningkatkan ketinggian air di bendungan kami, maka dari itu kami mencabut pembatasan Level 1 untuk Water Wise Guidelines per hari ini. Pembatasan telah dicabut, tetapi mari kita tetap bijaksana dalam menggunakan air,” demikian disampaikan Sydney Water, perusahaan pemerintah NSW yang menangani masalah air, dalam pernyataannya.
Bulan lalu Sydney menerima sekitar dua kali lipat jumlah curah hujan yang terjadi pada November 2019, mencapai 69 milimeter (mm) yang tercatat di Observatory Hill. Sementara pada Desember 2019, lokasi tersebut hanya menerima curah hujan sebesar 1,8 mm, tingkat terendah yang pernah dicatat.
Menteri Sumber Daya Air, Properti, dan Perumahan New South Wales Melinda Pavey mengatakan warga Sydney telah melakukan upaya luar biasa selama pembatasan air, secara kolektif menghemat 77 gigaliter air atau setara dengan 31.000 kolam renang ukuran Olimpiade.
“Pembatasan air membantu mengurangi permintaan sekitar 65 megaliter air setiap hari, meringankan tekanan pada fasilitas penyaringan untuk menyediakan air bersih dari bendungan-bendungan di Sydney, yang terdampak kebakaran hutan dan curah hujan tinggi,” kata Pavey.
Menurut pedoman baru itu, warga Sydney dapat menggunakan air minum untuk menyiram halaman berumput dan kebun sebelum pukul 10.00 dan setelah pukul 16.00, menyiram rumput yang baru tumbuh dan kebun hingga 28 hari, mengisi ulang atau mengisi kolam dan spa baru, mencuci kendaraan dan bangunan, serta mendinginkan suhu tubuh manusia dan hewan.
Warga dilarang membiarkan air mengalir ke permukaan yang keras, meninggalkan keran dan selang yang mengalirkan air tanpa pengawasan atau membiarkan kolam atau spa meluap saat diisi.[Xinhua]