JAKARTA, WB – Ribuan sopir angkutan kota (Angkot) dari semua jalur di DKI Jakarta akan menyerbu Balai Kota setempat, Senin (14/3/2016). Sopir angkot itu menentang beroperasinya angkutan ilegal berplat hitam berbasis online, seperti Uber dan Grab.
Estimasi massa dalam unjuk rasa dari Persatuan Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) akan melakukan aksinya hari ini dari pukul 08.00 WIB, berjumlah sekitar 2.000 orang yang terdiri dari 800 sopir taksi, 200 sopir angkutan bus kecil, 800 sopir angkutan lingkungan, dan 200 sopir bus kota.
Adapun tempat yang akan disasar sebagai titik unjuk rasa adalah Balai Kota DKI Jakarta, Istana Negara, dan kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Kasubdit Penegakkan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto mengatakan, unjuk rasa akan dimulai dengan massa berhimpun di titik kumpul IRTI Monas.
“Semua kendaraan akan diparkir di sana sehingga diperkirakan arus lalu lintas bisa padat. Dari sana, massa bergerak ke Balai Kota dan mempersiapkan perwakilannya untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama,” ujarnya, seraya menambahkan para pendemo juga melaporkan, mendesak pemerintah mengeluarkan Perpres atau Inpres yang mengatur persoalan transportasi yang sebelumnya diatur oleh UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas.
Sementara itu, Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, dikarenakan ada unjuk rasa yang melibatkan banyak elemen dari pengendara angkutan umum, warga diminta mencari moda transportasi lain untuk beraktivitas pagi ini.
“Untuk sementara, warga diminta pakai alternatif transportasi umum lain. Yang mau kami sampaikan masih soal transportasi ilegal dan masalah Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang Usia Kendaraan,” kata Shafruhan Sinungan, Senin (14/3/2016)
Adapun penanggung jawab di tiap zona sudah ditetapkan, seperti Samsudin sebagai koordinator taksi di Balai Kota, Wily Timor sebagai koordinator angkutan di Istana Negara. Sejumlah personel polisi telah disiapkan untuk mengawal unjuk rasa ini.[]