JAKARTA, WB – Kepala Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara, Komisaris M. Sungkono, memberikan pernyataan terkait tewasnya taruna tingkat satu Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, yang dilakukan oleh seniornya.
DIkatakan oleh Sungkono bahwa, korban bernama Amirullo Adityas Putra, 18 tahun, meninggal setelah dianiaya oleh empat orang seniornya didalam asrama.
“Pelaku menganiaya korban dengan cara memukul perut, dada, dan ulu hati,” ujar Sungkono di Polres Jakarta Utara, Rabu(11/1/2017).
Seketika itu, Amirulloh diketahui meninggal pada Selasa malam sekitar pukul 22.30 WIB di dalam asrama. Kasus ini berawal dari Sisko berencana mem-bully Amirullo setelah latihan drum band. Sekitar pukul 22.00 WIB, empat terduga pelaku memanggil enam siswa tingkat pertama, termasuk korban. Mereka diminta berkumpul di Lantai 2 kamar M-205, Gedung Dormitory Ring 4.
Para senior ini kemudian memukuli siswa itu satu per-satu. Empat pelaku memukul enam siswa itu bergantian di bagian perut, dada, dan ulu hati. Kemudian korban Amirulloh dipukuli beberapa kali.
“Pada pukulan terakhir yang dilakukan oleh pelaku Willy, tiba-tiba korban langsung ambruk,” ujar Sungkono.[]