JAKARTA, WB – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mengaku tak ada masalah dengan subsidi listrik. Kata dia, pemerintah bisa mengusulkan revisi APBN menjadi APBN-P 2016 dengan DPR.
Artinya, penundaan pencabutan subsidi listrik golongan 450-900VA bisa mengancam membengkaknya subsidi. Dalam APBN 2016 saja, subsidi listrik telah ditetapkan Rp 38,39 triliun.
“Itu kan APBN. Nanti kan waktunya setahun. Kita bisa bicara dengan DPR soal revisinya,” tutur Sudirman di Jakarta, Kamis (5/11/2015).
Mengacu pada besaran subsidi listrik di 2014, pemerintah menyiapkan duit hingga mencapai Rp 66,15 triliun. Selanjutnya pada 2015, pemerintah memangkas lebih dari Rp 30 triliun menjadi Rp 38,39 triliun.
“Itulah yang menjadi alasan bagi pemerintah untuk mendorong subsidi listrik tepat sasaran. Golongan yang disasar hingga ke rumah tangga berdaya 450-900 VA,” ujarnya.
Kedua golongan rumah tangga itu, lanjut Sudirman, banyak yang tak layak menikmati subsidi listrik. Lantaran di antaranya adalah masyarakat kalangan menengah ke atas. Namun sepertinya, pemerintah lebih fokus menyasar pelanggan 900 VA saja, sementara subsidi golongan 450 VA dipertahankan.
Sudirman melanjkutkan, dengan jadwal pencabutan subsidi listrik yang mundur, hal ini berpotensi menambah beban subsidi pemerintah di 2016.
“Mau tahu perkiraan angkanya? Ya, bisa di atas Rp 38,39 triliun. Yang namanya anggaran kan rencana. Realisasinya tergantung situasi, yang penting kita bisa jelaskan,” tandas Sudirman.[]