JAKARTA, WB-Banyak pihak mengakui seni politik yang dimiliki oleh koalisi pendukung Joko Widodo – Jusuf Kalla kini terlihat lemah. Mereka seperti tidak berdaya menghadapi situasi politik di Parlemen yang sudah dikuasai oleh Koalisi Merah Putih (KMP) pendukung Prabowo Subianto – Hatta Rajasa.
Direktur Eksekutif The Indonesian Institute Raja Juli Antoni menilai, hal itu terjadi karena koalisi pendukung Jokowi-JK terlalu kaku dalam melihat politik, sehingga tidak bisa mencairkan suasana. Mestinya kata Anton, partai pendukung Jokowi bisa merangkul PAN, dan PPP untuk memperkuat fraksi di DPR.
“Hitungannya KMP lima Jokowi-JK empat. Jadi memang harus membutuhkan PAN dan PPP untuk membangun kekuatan di Parlemen,”ujarnya, Jumat (3/10/2014).
Menurutnya dalam sistem Presidensil, pemerintah memang tetap harus melakukan koordinasi dengan DPR dalam hal menjalankan program pemerintahan. Kondisi ini tetap bisa menyulitkan Jokowi apabila kebijakanya nanti terganjal di DPR.
“Di mana pun sesungguhnya sistem presidensial akan efektif kalau dapat dukungan dari parlemen,” terangnya.
Meski demikian, kata Raja masih ada solusi bagi Jokowi untuk merubah keadaan. Pertama, koalisi Jokowi-JK diminta untuk bisa lebih cair, terbuka untuk melakukan negosiasi dengan KMP, khususnya PAN, dan PPP. Kemudian yang terakhir Jokowi juga diminta harus bisa lebih dekat lagi dengan masyarakat.[]