WARTABUANA – Sejumlah eksekutif maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) melihat pemulihan di tengah pandemi COVID-19 seiring dengan semakin banyaknya penumpang yang melanjutkan kembali proses bepergian, menyusul angka perjalanan udara yang menguat pada akhir pekan ke level tertinggi mereka dalam setahun terakhir, seperti dilaporkan oleh media AS pada Selasa (16/3).
Sejumlah bandara mencatatkan hampir 1,36 juta penumpang pada Jumat (12/3), dan lebih dari 1,34 juta penumpang pada Minggu (14/3), dua hari tersibuk sejak Maret 2020. Ini kinerja yang hampir tidak terbayangkan dibandingkan volume penumpang bandara pada Januari dan Februari tahun ini yang tercatat lebih lemah dari perkiraan, menurut surat kabar The Wall Street Journal.
Saham maskapai penerbangan menguat pada Senin (15/3). Saham United Airlines Holdings Inc. naik 8,3 persen, saham America Airlines Group Inc. menguat 7,7 persen, dan saham Delta meningkat 2,3 persen.
Biro Statistik Transportasi AS menyebut bahwa maskapai penerbangan AS mengangkut 60 persen penumpang lebih sedikit pada 2020 dibandingkan 2019, menjadikan lalu lintas penumpang udara menyentuh level terendah sejak pertengahan 1980-an.
Meningkatnya pemesanan tiket, bandara yang lebih sibuk … tanda-tanda yang menunjukkan adanya perubahan dalam sektor perjalanan udara ini menghadirkan secercah harapan yang nyata, tutur Ed Bastian, CEO Delta Air Lines Inc., dalam sebuah konferensi industri pada Senin, seperti dilansir oleh The Wall Street Journal.
AS mencatatkan total 40.428 kasus baru COVID-19 dengan 589 kematian, menurut pembaruan data CDC pada Senin. Lonjakan kasus harian itu menjadi yang terendah sejak 6 Oktober tahun lalu, sementara peningkatan jumlah kematian harian tersebut menjadi yang terendah sejak 15 November. [Xinhua]