WARTABUANA – Akibat konsumsi makanan kurang sehat dan gaya hidup kurang baik, tubuh manusia banyak mengandung racun yang pada akhirnya jika tidak dikeluarkan dapat mengendap menjadi penyakit berbahaya.
Detoksifikasi adalah metode pembuangan racun di dalam tubuh dengan cara menghentikan kebiasaan makan-makanan tidak sehat dan menggantinya dengan cairan atau makanan mudah cerna.
Dalam metode detoks ini, dipercaya tubuh akan maksimal dalam membuang racun ketika tidak harus mengeluarkan energi besar untuk mencerna makanan yang sulit diolah di dalam tubuh.
Pada dasarnya, tidak ada salahnya mencoba melakukan detoksifikasi. Namun metode ini sebaiknya hanya dilakukan selama beberapa hari saja. Kebanyakan metode detoks yang disarankan adalah hanya meminum cairan saja disertai dengan camilan berupa buah-buahan atau sayuran hijau. Namun ada juga detoks ekstrem yang hanya membolehkan pelakunya minum cairan.
Diet serba cairan ini lebih baik maksimal hanya dilakukan selama 1-2 hari. Mengapa? Karena pada dasarnya tubuh tidak bisa bekerja secara optimal tanpa asupan makanan sama sekali. Walaupun jus terbuat dari campuran buah dan sayur yang diolah hingga jadi halus, tetap saja tubuh anda membutuhkan zat lain seperti karbohidrat dan protein agar dapat bekerja maksimal.
Selain itu, konsumsi cairan terus-menerus selama berhari-hari justru dapat membuat tubuh anda jadi lemas. Tubuh manusia didesain memerlukan makanan dengan kandungan gizi yang seimbang. Sangat tidak disarankan jika memotong asupan gizi tertentu selama berbulan-bulan.
Namun jika diet detoks yang anda lakukan disertai buah dan sayuran, pembersihan ini bisa dilakukan dalam jangka waktu lebih lama. Biasanya, jangka waktu detoks sehat dilakukan selama 30-40 hari, dan sekali saja dalam satu tahun.
Merubah kebiasaan makan kurang sehat sangat efektif jika seluruh pembuangan racun di dalam tubuh dilakukan dengan mengganti pola makan jadi lebih baik. []