JAKARTA, WB – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat data sementara ada 1.582 kejadian bencana di Indonesia selama 2015 (per 14/12/2015). Banjir, longsor dan puting beliung masih tetap mendominasi bencana.
“Dari 1.582 kejadian bencana menyebabkan 240 orang tewas, 1,18 juta mengungsi, 24.365 unit rumah rusak (4.977 rusak berat, 3.461 rusak sedang, 15.927 rusak ringan), 484 unit fasum rusak. Lebih dari 95% merupakan bencana hidrometeorologi. Puting beliung, longsor dan banjir paling dominan. Longsor adalah jenis bencana paling mematikan 147 orang tewas,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam Konferensi Pers di Jakarta, kemarin.
Kendati demikian pada tahun 2015 kejadian bencana mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 sebesar 20 persen. Secara total dampak korban dan kerusakan yang ditimbulkan tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan 2014.
“64% korban meninggal dan hilang disebabkan oleh tanah longsor. 55,7% rumah rusak diakibatkan oleh bencana puting beliung. 59% fasilitas rusak akibat dari bencana banjir,” imbuh Sutopo.
Menurut Sutopo lima provinsi terbanyak kejadian bencana adalah Jawa Tengah (363), Jawa Timur (291), Jawa Barat (209), Sumatera Barat (93) dan Aceh (85).
Dari kejadian gempa bumi di Indonesia Bagian Timur lebih banyak dibandingkan dengan Indonesia bagian Barat. Dengan tingkat kerentanan dan infrastruktur yang masih terbatas dampak gempa akan lebih besar. Perlu mendapat perhatian lebih serius.
“Tiga gempa yang paling banyak merugikan terjadi di Sorong, Alor dan Halmahera Barat yaitu 2.385 rumah rusak berat, 1.902 rusak sedang, dan 5.149 rusak ringan,” tandas Sutopo. []