JAKARTA, WB – Sikap plin-plan presiden Joko Widodo (Jokowi) didalam menangani berbagai polemik terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri, vonis publik pun terlihat kalau peran Presiden tidak tegas dan bahkan seperti disetir oleh PDI-P dan juga partai pendukung.
Menyikapi hal itu, Politisi PDI-P, Masinton Pasaribu membantah kalau Presiden Jokowi dalam fungsi kinerjanya sebagai presiden seperti disetir oleh partai. Namun dirinya tidak membantah juga kalau Jokowi sebagai kader partai, mempunyai tugas-tugas untuk memajukan kerja PDI-P.
“Pak Jokowi masih sebagai petugas partai, karena Jokowi masih terdaftar sebagai kader partai. Tapi jelas ada perbedaan tugas kerja beliau sebagai Presiden,” ujar Masinton Pasaribu saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk “100 Hari Jokowi, Masihkah Menjadi Petugas Partai,” yang dihelat Poros Wartawan Jakarta (PWJ) di bilangan Menteng, Kamis (29/1/2015)
Politisi yang bermarkas di komisi III DPR-RI ini juga menjelaskan terkait banyaknya cibirian negatif terhadap kinerja Jokowi dalam seratus hari kinerjanya.
Kata Masinton, penilaian masyarakat terhadap kinerja Presiden dalam seratus hari tidak dapat dijadikan patokan karena waktu seratus hari itu terbilang singkat.
“Tapi kalau melihat sisi positif tentu berkaca pada peristiwa AirAsia yang jatuh kemarin. Itu terlihat sikap cepat pemerintah dalam kinerjanya. Presiden juga tegas dalam hal kasus Narkoba. Dimana presiden menolak lobi yang dilakukan oleh negara asal terpidana,” tandas Masinton. []